KAB. BEKASI—Bina Santri Lapas (BSL) Dompet Dhuafa bekerja sama dengan MUI Kabupaten Bekasi serta Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Cikarang, menggelar pelatihan kader dai dan manajemen pengembangan masjid untuk 40 warga binaan terpilih, Kamis (22/11), di lingkungan lapas setempat. Kegiatan ini akan berlangsung hingga 06 Desember mendatang.
Kepala Lapas Cikarang, Kadek Anton Budiharta menuturkan, peserta pelatihan merupakan hasil seleksi berdasarkan keaktifan warga binaan dalam mengikuti bimbingan rohani yang diadakan setiap saat oleh pembina lapas.
“Sebenarnya antusiasnya lebih dari ini. Banyak warga binaan yang daftar namun karena kuotanya terbatas, maka hanya warga binaan terpilih yang ikut serta. Tapi mudah-mudahan, kegiatan ini hanya tahap pertama, dan akan ada tahap berikutnya. Sehingga semua warga binaan berkesempatan untuk mengikuti,” tuturnya saat ditemui di Masjid at-Taubah Lapas Cikarang.
Ia pun berharap melalui pelatihan ini akan lahir kader-kader dai yang membawa semangat perubahan untuk warga binaan lainnya. Kelak ketika keluar dari lapas dapat berkhidmat di tengah masyarakat.
“Saya tentunya sangat mengapresiasi acara seperti ini, karena dapat menambah wawasan bagi warga binaan. Semoga ilmu yang mereka peroleh dapat disampaikan juga pada yang lain, karena nanti ilmu ini akan menjadi salah satu bekal mereka saat kembali ke tengah-tengah masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Nur Taufan dari Pelayan Masyarakat Dompet Dhuafa menambahkan, kegiatan pembinaan akhlak dan bimbingan rohani ini merupakan lanjutan dari berbagai rangkaian keagamaan yang telah rutin dilaksanakan.
“Dompet Dhuafa melalui program BSL sudah tiga tahun bermitra dengan Lapas Cikarang untuk memberikan bimbingan rohani secara rutin bagi warga binaan,” ungkapnya.
Menurut Taufan, program BSL sendiri mencakup tiga hal, yakni bimbingan rohani, kajian keagamaan, dan konseling. Namun selalu ada pengembangan kegiatan untuk menunjang proses pembinaan, salah satunya pelatihan yang tengah dijalankan ini.
“Sebenarnya kegiatan ini tidak mengharuskan menjadi seorang pendakwah. Namun, diharapkan ada perubahan kecil yang menempatkan diri pada nila-nilai kebaikan,” katanya.
Selain itu, ia pun menyampaikan program BSL sudah berjalan di berbagai wilayah, seperti Lapas Gunung Sindur Bogor dan Lapas Anak Wanita Tangerang. Tentu proses pelaksanaan program melalui pendekatan yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan masing-masing lapas.