Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Berhubung sebentar lagi bulan maulid, kami pengurus masjid mengadakan rapat untuk persiapan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW.
Semula rapat berjalan dengan kondusif sebagaimana biasanya. Namun ketika membahas calon penceramah yang akan diundang, diskusi berjalan sangat tegang bahkan hampir terjadi keributan.
Ketegangan tersebut berawal ketika ada salah satu anggota rapat yang mengusulkan agar panitia mengundang Kiai Imaduddin, seorang kiai kontroversional yang tengah viral karena menolak nasab Ba’alawi. Tujuan mengundang sang kiai menurutnya adalah untuk menyadarkan masyarakat bahwa para Habaib di Indonesia bukanlah keturunan Rasulullah SAW.
Setelah menyampaikan usulan tersebut, ada peserta rapat lainnya yang justru sangat keras menyanggah usul tersebut. Peserta rapat tersebut justru mengusulkan untuk mengundang Habib Riziq, Habib Hanif atau Gus Wafi. Mereka adalah tokoh-tokoh kontra Kiai Imaduddin. Tujuan mengundang para tokoh tersebut adalah justru menyelamatkan umat Islam agar tidak termakan dengan tuduhan Kiai Imaduddin. Menurut mereka, Imaduddin adalah pemecah belah umat Islam.
Saling sanggah tidak bisa dihindari dan diskusi berjalan alot. Dan memang sebetulnya, jamaah atau pengurus masjid memang terbagi dua, ada yang pro Kiai Imad dan pro Habib Riziq.
Jujur, saya ikut tegang mengikuti rapat tersebut. Akhirnya rapat tetap berjalan dan agenda pembahasan menentukan penceramah yang akan diundang terpaksa ditunda.
Pertanyaan saya, bagaimana menurut Ustaz, panitia harus mengundang Kiai Imad atau Habib Riziq?
Demikian dan terima kasih.
Wassalam.
Jawaban:
Wa’alaikumussalam Wr Wb.
Salah satu tujuan memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW adalah mengingatkan kita agar menjadi umat Islam yang kuat dan penuh persaudaraan. Polemik nasab Ba’alawi yang sudah berjalan hampir dua tahun ini tentu sangat melelahkan kita. Jika polemik ini terus dihembuskan, maka umat Islam di Indonesia terancam pecah sepecah-pecahnya.
Singkat saja, panitia sebaiknya tidak ikut-ikutan membahas isu nasab. Tentukan saja tema maulid secara khusus, jangan ada sedikitpun tema yang menyinggung pembahasan nasab.
Jika sudah begitu, undang penceramah dan tekankan penceramah agar menyampaikan isi ceramah sesuai tema, tidak boleh sedikitpun menyinggung-nyinggung nasab. Kalo sudah begitu, tentunya panitia harus mengundang penceramah yang netral, tidak berpihak kepada kiai Imad ataupun Habib Riziq.
Demikian.
Wallahu A’lam
Foto : Freepik