BOGOR — Puluhan warga binaan telah duduk rapih, hampir memenuhi separuh luas masjid yang dikelilingi pagar tinggi abu-abu berkawat duri di bagian atasnya. Ya, mereka adalah warga binaan peserta Bina Santri Lapas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur.
Bacaan shalawat dari pengeras suara masjid lambat laun mulai terdengar hampir di semua sudut lapas. Usai bersholawat, mereka mendengarkan siraman rohani dari Ustadz Ahmad Baihaqi Qosim, Pembina keagamaan Lapas Gunung Sindur, yang merupakan utusan dari Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa, pada Selasa (7/3).
“Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya dan sebaik-baik manusia adalah orang yang tidak mengulangi kesalahan masa lalunya,” seru Baihaqi, kepada warga binaan saat berpidato.
Lelaki yang sudah hampir setahun aktif mengajari warga binaan tentang Agama Islam ini mengatakan, respon petugas dan warga binaan sendiri di Lapas Gunung Sindur sangat positif. “Alhamdulilah selama kita balejar bareng di sini, saya diterima dan diperlakukan dengan baik. Karena mungkin mereka menyadari dan membutuhkan kegiatan-kegiatan agama dengan nilai-nilai mulia,” jelas Baihaqi.
Selama membina kerohanian dan keagamaan mereka, Baihaqi melihat ada banyak potensi yang dimiliki warga binaan. “Saya melihat banyak potensi di sini. Ada yang jago buat kaligrafi, membikin seni rupa dari koran. Di sana (menunjuk ke arah samping masjid) ada gubuk yang mereka buat sendiri. Ini bukti bahwa mereka punya antusias belajar menjadi orang yang lebih baik. Ini perlu kita apresiasi dan publikasikan keluar,” tambahnya.
Tanggapan positif juga disampaikan Iwan Setiawan, Kepala Subseksi Pembinaan Lapas Gunung Sindur. Menurutnya LPM Dompet Dhuafa sangat membantu program pembinaan di lapas tersebut. “Dari awal pengajian Bina Santri Lapas ini dioperasikan Dompet Dhuafa, sudah menemani kami mengisi hari yang positif. Awalnya pembinaan dipimpin Ustadz Nurhidayat dan sekarang dilanjutkan Ustadz Baihaqi. Jelas ini sangat membantu, khusunya dalam pembinaan keagamaan Islam. Karena tidak ada petugas lapas di sini, bahkan mungkin di lapas lain yang punya latar belakang sarjana agama atau jebolan pesantren,” jelas Iwan.
Respon serupa diungkapkan Abdul Hakim, salah satu warga binaan Lapas Gunung Sindur, Hakim mengaku, setelah belajar agama bersama Ustadz Baihaqi, banyak pelajaran positif yang ia dapat. “Banyak pelajaran dari Ustadz baihaqi tentang ibadah, Al-Quran dan kerohanian untuk kami. Saya Sekarang punya keyakinan bahwa saya dapat menjadi orang yang lebih baik ketika keluar nanti,” katanya usai mengikuti siraman rohani siang itu.
Dengan mengirim Pembina-pembina kerohanian dan pengajar Agama Islam ke Lapas-lapas, LPM Dompet Dhuafa dapat berkontribusi untuk memberdayakan warga binaan. Sehingga ke depannya, setelah keluar nanti mereka menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama. (Dompet Dhuafa/Bisri)
Sumber : Dompet Dhuafa
Baca Juga: Pelatihan Khutbah Salat Jumat Warga Lapas