Sebetulnya agama kita tidak ada sangkut-pautnya dengan sepak bola. Al-Qur’an membahasakan sesuatu yang berpotensi melalaikan manusia dari ingat kepada Allah dengan “laibun wa lahwun” (permainan dan sia-sia). Tapi bagaimanapun, Islam masih menoleransi ketika laibun wa lahwun itu hanya sebatas rehat, hiburan, refreshing atau selingan selama tidak melanggar syariat dan akhlak dan tidak menyebabkan lalai ibadah. Jika memang bisa dikondisikan seperti itu, maka catur, galasin, galetot, congklak, bulu tangkis, petak-umpet, sepak bola dan sejenisnya hukumnya mubah alias boleh.
Bagi muslim yang kreatif, segala sesatu yang bersifat mubah bisa dijadikan sarana dakwah. Piala Dunia Qatar yang belum lama ini sukses dilaksanakan adalah salah satu contohnya.
Baru kali ini ada penyelenggara Piala Dunia yang betul-betul menjaga dan menunjukkan indahnya nilai-nilai Islam ke penjuru dunia. Dari opening ceremony saja sudah mengutip surat Al-Hujurat ayat 13 yang dibacakan oleh seorang remaja difabel, Ghanim Al-Muftah yang sangat menyita perhatian dunia. Ayat menyentuh tersebut menggambarkan tentang persahabatan seluruh umat manusia yang merupakan fitrah dari Allah SWT,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (Q.S. Al-Hujurat: 13).
Keindahan itu tidak berhenti sampai di situ, kawan! Sebagai penyelenggara tuan rumah, Qatar menyajikan mural hadis di berbagai penjuru kota dan fasos. Hadis-hadis bertuliskan aksara Arab dengan terjemahan bahasa Inggris, MasyaAllah! Tak puas dengan mural hadis, Qatar juga memasang Barcode Perkenalan Islam di kamar-kamar hotel. Dan tentunya yang tidak kalah penting adalah keramahan penduduk Qatar kepada seluruh tamu yang hadir untuk menikmati Piala Dunia tersebut.
Di samping keindahan dan semangat dakwah Islam, Qatar juga sangat tegas dengan mengeluarkan larangan simbol-simbol yang berbau LGBT. Qatar sangat perhatian dalam menjaga martabat dan kehormatan manusia normal! Tak berhenti sampai di situ, larangan adanya minuman berakohol juga diterapkan. Larangan berbusana minim bagi wanita juga diterapkan.
Dakwah Bil hal yang dilakukan Qatar membuahkan hasil yang manis. Karena terpesona dengan keindahan Islam yang selama ini dicap negatif oleh mereka yang islamofobia, banyak sekali yang menjadi mualaf, baik dari Eropa maupun Amerika. Dan yang lebih menggembirakan lagi, Israel sangat dipermalukan dunia! Save Palestine! Save Palestina begitu masif disuarakan oleh mayoritas penonton Piala Dunia, baik oleh kalangan muslim maupun non muslim.
Syukran, Qatar! Kita tinggal tunggu Saudi Arabia, Senegal, Maroko, Tunisia dan yang lainnya! Semoga bisa meniru bahkan bisa lebih baik dari Qatar!
Sebagai negara pemeluk Islam terbesar di dunia, Indonesia bisa meniru Qatar untuk memperlihatkan keindahan Islam melalui budaya dan kepribadian luhur yang dimiliki sejak dulu. Indonesia harus anti LGBT, anti minuman keras, anti berpakaian seksi, anti narkoba, anti judi dan anti-anti lainnya yang betul-betul serius menunjukkan jati dirinya di mata dunia. Semoga bukan khayalan!
“Kalo ente belum bise atau ga mau jadi kiai, paling engga jangan khianat ame Islam! Ngaku Islam jangan dukung LGBT! Jangan dukung seks bebas! Jangan dukung judi! Kelompok model begini bukan cume ngerusak generasi muslim, tapi juge ngerusak pemude-pemude Indonesia!” pesan Kong Ali kepada cucunya, Malih.
Wallahu A’lam.
Tim Cordofa
Foto : Freepik