Salah satu usaha untuk mewujudkan negara yang kuat dan makmur adalah sinergi yang kuat antara rakyat dengan pemerintah. Mengenai hal ini, Al-Qur’an juga menyinggungnya, walaupun secara tersirat saja. Tentu kita masih ingat ketika Nabi Yusuf memberikan petunjuk kepada rakyat Mesir agar terhindar dari paceklik selama tujuh tahun.
Kisah itu berawal ketika Raja Mesir bermimpi melihat tujuh ekor sapi gemuk dimakan tujuh sapi kurus dan ia juga melihat tujuh tangkai gandum hijau dan tujuh tangkai gandum kering. Sang raja mengisahkan mimpi tersebut kepada para pembesar Mesir agar mereka mampu mentakwil (mengartikan) mimpi tersebut. Sang raja sangat kecewa karena tak satupun dari mereka yang mampu melakukannya. Dan yang membuatnya lebih kecewa lagi, mereka mengatakan bahwa mimpinya tidak memiliki arti sama sekali karena merupakan mimpi kosong belaka.[1]
Di saat hampir putus asa, tiba-tiba salah satu pegawai istana yang pernah selamat dari ancaman hukuman mati teringat dengan Nabi Yusuf ketika ia dan temannya berada di penjara. Saat itu, ia dan temannya bermimpi lalu mimpi mereka ditakwilkan oleh Yusuf dengan sangat akurat.
Sontak si pegawai langsung menceritakan pengalamannya itu kepada Raja Mesir dan ia meminta izin agar Sang Raja berkenan mimpinya ditakwilkan oleh Yusuf yang masih ada di penjara. Dan singkat cerita, mimpi Sang Raja ditakwilkan oleh Yusuf, bahwa Mesir akan mengalami masa paceklik selama tujuh tahun dan setelahnya akan datang masa subur selama tujuh tahun pula. Nabi Yusuf juga memberikan solusi agar Mesir selamat dari paceklik dengan menanam gandum dan sebagiannya disimpan untuk persediaan masa paceklik hebat.[2]
Agar tulisan ini tidak panjang, penulis akan menyampaikan beberapa hikmah dalam kisah tersebut, diantaranya:
- Allah berkehendak menyelamatkan rakyat Mesir dari ancaman kelaparan karena paceklik hebat yang sangat panjang.
- Allah menyelamatkan mereka dengan cara membuat Raja Mesir bermimpi.
- Mimpi Raja Mesir juga menjadi salah satu penyebab Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara.
- Rakyat Mesir patuh menjalankan perintah Nabi Yusuf agar mereka menanam gandum dan menyimpan sebagiannya untuk tujuh tahun ke depan.
- Andaikan saja rakyat Mesir tidak mau menaati perintah Nabi Yusuf yang saat itu diangkat menjadi Perdana Menteri, mungkin saja mereka semua mati kelaparan.
- Kisah ini mengandung pesan tersirat bahwa sinergi yang baik antara rakyat dengan pemerintah akan menghasikan ketahanan negara.
- Yang namanya sinergi harus singkron. Pemerintah haruslah orang-orang bertakwa, amanah dan cerdas. Jangan membuat produk hukum atau kebijakan yang menyengsarakan rakyat dan hanya berpihak kepada kaum berduit.
- Jika pemerintahnya sudah amanah, rakyat wajib taat. Ini yang disebut sinergi.
Kisah Nabi Yusuf di atas hanya sebagian contoh saja. sebetulnya negara kita khususnya dan dunia internasional umumnya juga pernah mengalami masalah besar. masih ingat Covid-19? Andaikan pemerintah tidak memiliki langkah sikap dan rakyatnya juga masa bodoh, habislah cerita!
Pemerintah dan rakyat tentunya harus belajar banyak dari sejarah Covid-19 walaupun rumornya akhir-akhir ini Covid adalah By Designed oleh sejumlah pihak untuk mengeruk keuntungan. Artinya, pemerintah harus memiliki persiapan khusus jika di kemudian hari terjadi peristiwa besar yang mengancam ketahanan negara. Rakyat juga begitu, harus mematuhi aturan atau kebijakan yang ditetapkan pemerintah. Intinya, lagi-lagi ya sinergi!
Semoga Indonesia selamanya menjadi negara yang sejahtera, Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur, aamiin.
Wallahu A’lam.
Foto : Unsplash
[1] Lihat Q.S. Yusuf: ayat 43-44.
[2] Lihat Q.S Yusuf: 46-49.