Oleh : Anggi Ramdani (Da’i Muda Cordofa)
Tepat pada 23 September 2020, Genap dua hari setelah terjadinya peristiwa bencana banjir bandang di Sukabumi. Da’i Muda Cordofa di beri amanah untuk mengemban misi relawan dakwah dalam bencana tersebut. Dalam benak, ini bukanlah hal yang mudah, karena melihat kapasitas diri dari segi keilmuan dan keterampilan untuk berceramah yang masih sangat minim.
Namun dengan tekad kuat lillahi ta’ala Insyaa Allah kami bertiga, Saya dan 2 Dai Muda lainnya, berangkat menuju lokasi.
Namun sesampainya di lokasi, saya merasa ada yang berbeda dengan bencana kali ini. Biasanya para penyintas/korban bencana berkumpul di satu tempat (Posko Pengungsian Korban), sehingga memudahkan relawan dalam intervensi. Namun disini tidak banyak saya melihat korban, yang banyak adalah relawan, aparat pemerintahan, dan pengunjung yang sekedar ingin melihat suasana lokasi bencana, saya pikir ramainya sudah seperti wisata bencana.
Besarnya arus banjir bandang, mengakibatkan tersapunya beberapa rumah, dan rusaknya ratusan rumah yang tingkat keparahannya
Selain dampak terhadap materil, saya yakin setiap bencana pasti berdampak pada psikologi dan spiritual, maka yang demikian merupakan konsentrasi Cordofa.
Insyaa Allah kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan religiusitas akan dilaksanakan pekan mendatang saat masa recovery sudah berlangsung.
Pada hari ke-5 ini Da’i Muda Cordofa beserta Ustadz Aris Alwi selaku pembimbing telah melaksanakan cukup banyak kegiatan, diantaranya kegiatan peningkatan ruhani Tim Relawan, Assesment Dakwah ke tempat-tempat yang telah ditentukan, dan membantu Tim DMC dalam aksi bersih.
Tiga poin besar diatas tersebut menjadi fokus dakwah Cordofa saat ini. Pertama, Sebagaimana Firman Allah SWT :
وَاَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْاَقْرَبِيْنَ
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat,”
(QS. Asy-Syu’ara’ 26: Ayat 214)
Isi kandungan ayat tersebut bahwa, dakwahilah pertama yakni keluarga/internal terlebih dahulu, barulah mendakwahi orang lain.
Maka dakwah Cordofa kepada Tim Relawan DMC sebagai internal dompet dhuafa menjadi bagian penting dalam keberlangsungan respon bencana dan tujuan dakwah cordofa.
Alhamdulillah ajakan-ajakan dan komitmen Tim Relawan DMC, kami semua menjalankan aktivitas ibadah secara bersama-sama, dan cordofa menjalankan misi dakwah Bil Lisan secara langsung. Untuk waktu malam diisi oleh Ustadz Aris Alwi Rilangi, dan untuk waktu subuh diisi oleh Da’i Muda Cordofa.
Kedua, Assessment Dakwah, ditujukan untuk mempersiapkan program-program dakwah yang insyaa Allah akan dilaksanakan oleh Cordofa.
Ketiga, membantu aksi bersih Tim DMC di rumah-rumah warga terdampak. Akibat banjir bandang yang melanda, menyebabkan rumah-rumah warga rusak dan penuh lumpur hingga 1 mster. Warga sendiri masih belum kembali ke rumah, karena kondisi rusak yang parah, dan tingginya lumpur di rumah-rumah tersebut.
Sehingga Tim DMC berkomitmen menolong warga untuk membersihkan rumah-rumah tersebut.
Secara garis besar membersihkan rumah warga yang terdampak pun merupakan salah satu bagian dari dakwah, yakni Dakwah Bil Hal (Dengan Perbuatan) dan Dakwah Bil Uswah Hasanah (Suri Tauladan yang baik), dimana membersihkan rumah warga merupakan kegiatan yang mulia, saling menolong. yang harapannya dengan uswah hasanah tersebut, masyarakat penyintas dan siapapun yang melihat, terpacu untuk ikut saling menolong antar sesama dalam segala hal.
Hakikatnya menjadi relawan dakwah bukanlah hal yang sulit, di satu sisi relawan harus mensuplay iman kepada diri, tim relawan, masyarakat, disisi lain relawan dakwah harus mampu juga untuk mengerjakan apapun yang di butuhkan di lapangan.
Pesan saya, “Jangan jadi relawan, jika dalam menolong saja masih pilih-pilih. Maka saling tolong menolonglah dalam kebaikan kepada siapa saja, maka Allah akan menolongmu setiap kesulitan.