Kabar Terbaru

Satu Hari Khatam Qur’an, Mungkinkah?

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Sebentar lagi masuk bulan Ramadhan dan tentunya para khatib maupun para Ustaz banyak sekali membahas amalan-amalan apa saja yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan.

Saya sering mendengar para Ustaz mengajurkan kita untuk banyak membaca Al-Qur’an. Dianjurkan kita khatam membaca Al-Qur’an minimal satu kali selama bulan Ramadhan. Bahkan jika mampu, kita mengkhatamkan Al-Qur’an setiap hari, artinya setiap hari kita khatam membaca Al-Qur’an 30 juz.

Menurut saya, jika kita khatam Al-Qur’an sekali saja atau 3 kali selama Ramadhan, hal itu masih mungkin bisa dilakukan. Tapi menurut saya, apa mungkin ada orang yang mampu mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu hari? Menurut saya mustahil. Tapi anehnya, sang Ustaz bicara seperti itu dengan penuh keyakinan,

Pertanyaan saya, Pak Ustaz :

  • Apakah mungkin ada orang yang mampu mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu hari?
  • Jika memang benar, apa istimewanya khatam Al-Qur’an dibanding ibadah lainnya di bulan Ramadhan?

Demikian pertanyaan saya. Terima kasih, Pak Ustaz.

Wassalam.

Jawaban:

Wa’alaikumussalam Wr Wb.

Betul sekali bahwa di bulan Ramadhan umat Islam disunahkan untuk memperbanyak amalan ibadah, diantaranya adalah anjuran untuk banyak membaca Al-Qur’an. Baiklah, kami akan menjawab langsung pertanyaan Anda.

Apakah mungkin Al-Qur’an bisa dibaca khatam 30 juz dalam satu hari?

Jawabannya sudah pasti bisa. Apakah ada bukti faktual? Ada, Berikut:

  • Para hafiz Al-Qur’an di Indonesia sudah banyak yang melakukan hal ini, terutama tradisi sima’an baik untuk acara tertentu atau dalam rangka ujian memperoleh gelar Al-Hafizh Bis Sanad Al-Muttashil.
  • Jika memang benar adanya seperti poin di atas, apakah bacanya cepat? Iya, Al-Qur’an boleh dibaca dengan tempo cepat bila ada hajat tertentu, misalnya ingin mengkhatamkan dalam waktu tertentu. Walaupun pun dibaca cepat, tapi tetap tidak boleh meninggalkan hukum tajwid. Bacaan cepat seperti ini namanya Hadr.
  • Mengkhatamkan Al-Qur’an setiap hari di bulan Ramadhan merupakan tradisi ulama-ulama salaf. Ambil contoh misalnya Al-Imam Asy-Syafi’i. Menurut riwayat masyhur, beliau mengkhatamkan Al-Qur’an setiap hari di luar bulan Ramadhan. Adapun di bulan Ramadhan, beliau mengkhatamkannya dua kali dalam satu hari. Data ini bisa kita akses melalui kitab Manaqib As-Syafi’i karya Imam Baihaqi (salah satu perawi hadis) dengan ibarat berikut:[1]

كان الشافعى يختم فى كل شهر ثلاثين ختمة, و كان يختم فى شهر رمضان ستين ختمة سوى ما يقرأ فى الصلاة.

“Al-Imam As-Syafi’i mengkhatamkan Al-Qur’an 30 kali setiap bulan, Dan beliau mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 60 kali di bulan Ramadhan di luar waktu salat.”

  • Selain Imam Syafi’i, berikut para ulama salaf yang banyak mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan, misalnya:[2]
  • a.   Imam Bukhari mengkhatamkan Al-Qur’an di siang hari, dan setelah salat tarawih beliau mengkhatamkannya setiap tiga malam.
  • b.  Qatadah Ibn Da’amah mengkhatamkan Al-Qur’an setiap 3 hari. Untuk 10 malam terakhir beliau mengkhatamkannya setiap hari.
  • c.  Dan banyak para ulama dulu yang melakukan hal yang sama.
  • Jika sekaliber Imam Syafi’I dan yang lainnya banyak mengkhatamkan Al-Qur’an dibulan Ramadhan, sudah pasti mereka mempunyai alasan khusus untuk memilih amalan ini. Pertanyaanya, kira-kira apa yang melandasi mereka melakukan tradisi khatam? Sangat dimungkinkan karena Rasulullah juga biasa mengkhatamkan Al-Qur’an di setiap malam Ramadhan. Berikut hadisnya:

إِنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ:  وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِي رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ.

“Sesungguhnya Ibnu ‘Abbas radiallahu ‘anhuma berkata: Dan Jibril Alaihissalam datang menemui Beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan sampai selesai. Rasulullah SAW menyetorkan bacaan Al-Qur’an kepadanya.” (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Jadi tidak perlu heran jika mereka melakukan sunah ini sebagaimana Rasulullah biasa melakukannya.

Jika memang benar, apa istimewanya khatam Al-Qur’an dibanding ibadah lainnya di bulan Ramadhan?

Mudah sekali menjawabnya. Begini jawabannya:

  • Bulan Ramadhan  adalah bulan dimana Al-Qur’an pertama kali diturunkan, firman Allah SWT:

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِى أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ.

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (Q.S. Al-Baqarah: 185).
  •  Mendapatkan kebaikan pahala tak terhingga dengan mengkhatamkan Al-Qur’an. Perhatikan hadis berikut:

عَنْ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلامٌ حَرْفٌ، وَمِيمٌ حَرْفٌ.

Abdullah ibn Mas’ud ra berkata: Rasulullah saw bersabda:”Barang siapa yang membaca satu huruf dari al-Qur’an maka baginya satu kebaikan, dan kebaikan itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan bahwa ألم (alif laam mim) itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf. (HR. Tirmidzi dan Imam Ad-Dirimi dengan matan sedikit berbeda).

Jika 1 huruf Al-Qur’an dibalas dengan 10 kebaikan. Lalu bagaimana jika dikhatamkan? Saking banyaknya pahala, tentu kita tidak mapu menghitungnya, bukan?

  • Ingat, 1 huruf dibalas 10 kebaikan adalah balasan terkecil. Artinya dalam kondisi tertentu bisa saja pahalanya melebihi 10, Bisa saja 100, 1.000. 1.000.000 atau tidak terhingga. Berikut kita kutip keterangan para ulama yang diwakili oleh Syaikh Al-Mubarakfuri dalam kitabnya Tuhfat Al-Ahwadzi berikut:

والحسنة بعشر امثالها اي مضاعفة بالعشر , و هو اقل التضاعف الموعود بقوله تعالى (من جاء بالحسنة فله عشر امثالها) (والله يضاعف لمن يشاء.

Satu kebaikan dilipatgandakan dengan 10 atau 10 kelipatan. Hal ini merupakan pelipatgandaan paling sedikit yang dijanjikan berdasarkan ayat (siapa yang mengerjakan satu kebajikan maka dilipatgandakan untuknya sepuluh kali).( Padahal ada ayat lainnya, pen) Dan Allah melipatgandakan pahala sesuai kehendak-Nya.

Artinya, jika kita membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan tentu pahalanya bukan 10 per huruf, tapi bisa lebih bahkan berlipat-lipat sebagaimana dijelaskan para ulama di atas. Kok begitu? Ya jelas, Ramadhan tidak sama dengan bulan lainnya. Atau bisa saja pahala amal kebaikan berbeda kelipatannya jika dilakukan dalam keadaaan berpuasa dibandingkan jika dilakukan dalam keadaan tidak puasa.
Demikian dan semoga bermanfaat.
Wallahu A’lam.

Foto : Unsplash

[1] Ahmad Ibn Al-Husain Al-Baihaqi, Manaqib As-Syafi’i, (Cairo: Maktab Dar At-Turats, tanpa tahun).
[2] Ridwan Shaleh, App. Hadis-hadis Ramadhan, (Playstore: Pusat kajian Hadis).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *