Siapapun orangnya, selama dia muslim pasti senang dengan datangnya Bulan Suci Ramadhan walaupun dia seorang ahli maksiat sekalipun. Ya tidak aneh sih, daya tarik dan syahdunya Ramadhan itulah yang tidak bisa dipungkiri walaupun kenyataannya tidak semua orang mampu beribadah maksimal di bulan tersebut.
Di bulan Ramadhan, orang Islam semua serentak wajib berpuasa sebulan penuh di siang hari, kecuali mereka yang dalam keadaan udzur seperti sakit, safar, haid, nifas, menyusui dan hilang akal. Jadi ketika melihat sebagian orang yang sedang makan atau ngopi di warung dan yang terlihat hanya kakinya saja, sebaiknya kedepankan husnuzan, mungkin mereka non muslim, sedang sakit, sedang safar atau gila.
Jika dipandang lebih jauh, sebetulnya bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat melelahkan. Bagaimana tidak? Coba perhatikan:
- Dini hari menjelang masuk waktu subuh, umat Islam harus bangun untuk makan sahur. Nikmatkah makan di jam tersebut? Apakah sudah lapar di jam itu?
- Terhitung waktu subuh, umat Islam sudah harus menahan makan dan minum atau tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sampai masuk waktu maghrib (sekitar 12 jam). Tidak peduli kerja lapangan di siang hari! Yang namanya puasa ya harus tahan lapar dan haus, Bro!
- Selepas berbuka dan shalat maghrib, masih ada lagi ibadah sunnah selepas shalat Isya’ yang dikenal dengan shalat Tarawih. Jangankan 20 rakaat, shalat ba’diyah Isya’ yang hanya dua rakaat saja terkadang malas!
- Dan masih banyak ibadah sunnah lain seperti membaca Al-Qur’an dan lain-lain.
Walaupun sebetulnya berat, namun terasa ringan bagi mereka para pemburu pahala dan Rahmat dari Allah. Bagi mereka, Ramadhan adalah masa panen pahala dan amal shaleh. Jika mereka adalah para pebisnis besar, Ramadhan diibaratkan bulan panen bisnis terbesar setiap tahun.
Lain halnya bagi mereka yang menganggap Ramadhan adalah bulan musiman. Golongan seperti ini ya biasa saja, ada Ramadhan dengan tidak ya sama saja! Jangan heran jika masjid hanya ramai di tanggal 1-7 Ramadhan saja dan melompong per minggu kedua sampai akhir!
Sekarang tinggal kita saja, mau ada dimana? Jika mau maksimal ibadah di bulan Ramadhan, persiapkanlah dari mulai sekarang, Bulatkan niat untuk menggapai ridha dan kasih sayang Allah. Anggaplah Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terakhir dalam hidup kita. Buatlah target seperti:
- Puasa sebulan penuh kecuali ada udzur yang memaksa
- Tidak akan melakukan perbuatan yang menggugurkan pahala puasa seperti berbohong, bertengkar, berkata kasar, ghibah alias ngerumpi dan lain-lain.
- Khatam Al-Qur’an minimal satu kali
- Shalat Tarawih setiap malam kecuali ada udzur yang memaksa.
- Sedekah setiap hari walaupun dengan tiga butir kurma
Jika kita mempunyai target lima poin, sekalipun meleset, paling tidak masih tercapai tiga poin. Sedangkan orang yang tidak punya target sama sekali, mendapat satu poin saja sudah untung! Jika tidak dapat poin sama sekali bahkan minus bagaimana? Ya wajarlah, namanya juga ga punya target!
“Di bulan Ramadhan, saye full kage keliling jualan cilok! buat nutupin kebutuhan keluarge di bulan Ramadhan, saye udah nyiapin! Saye nabung tiap bulan biar ga dagang di bulan puase. Di bulan entu saye mau full ibadah aje siang malem . Mulai keliling dagang cilok lagi entar aje abis lebaran! Di bulan pause, anak bini saye suruh ibadah semuenye!” ucap Bang Udin, pedagang cilok keliling kawakan yang sudah berdagang selama 15 tahun.
Bagaimana? Jangan mau kalah dong sama Bang Udin! Walapun tidak seperti beliau yang full libur berdagang, kita bisa mengalahkan beliau dengan sedekah makan sahur atau berbagi makanan untuk berbuka puasa kepada orang lain, jika mungkin lakukan saja setiap hari walau hanya sebungkus nasi.
Marhaban Syahras Shiyam!
Marhaban Syahral Ghufran!
Marhaban Syahral Ghufran!
Tahukan artinya? Jika belum tahu, googling aja dah!
Tim Cordofa