Kabar Terbaru

Salah Satu Penyebab Do’a Tertolak

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya.

Mohon maaf. Pak Ustaz. Alhamdulillah saya dan keluarga saya saat ini betul-betul ingin menjadi keluarga yang taat kepada Allah. Keluarga kami tak satupun ada yang mendalami agama. Saya sebagai kepala keluarga sangat menyesal karena abai terhadap pendidikan agama untuk saya sendiri, istri dan anak-anak saya.

Saya mohon doa dari Pak Ustaz semoga cita-cita saya terkabul dan istiqamah dalam taat kepada Allah.

Pertanyaan saya, Pak Ustaz, apakah ada dalil tekstual secara khusus yang menerangkan sebab-sebab doa tidak dikabulkan?

Demikian pertanyaan saya, Pak Ustaz. Terima kasih atas pencerahannya.

Wassalam.

Jawaban:

Wa’alaikumussalam Wr Wb.

Alhamdulillah, kami doakan semoga Bapak dan keluarga senantiasa dalam lindungan, pertolongan dan petunjuk dari Allah, aamiin.

Berikut kami kemukakan salah satu hadis sahih mengenai salah satu penyebab doa tertolak:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ {يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا} وَقَالَ تَعَالَى {يَا أَيُّهَا الذِّيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ} ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ ومشربه حرام وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ.رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa yang diperintahkan kepada para Rasul.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.’ (QS. Al-Mu’minun: 51). Dan Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.’ (QS. Al-Baqarah: 172).
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan panjang dengan rambut kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul.” (HR. Muslim)
 Melalui hadis di atas, setidaknya memberikan pemahaman kepada kita bahwa:

  1. Makanan, minuman, pakaian dan segala sesuatu yang kita miliki sangat mempengaruhi terkabulnya doa. Jangankan yang haram, yang syubhat saja bisa berpengaruh terhadap diterima atau ditolaknya doa kita.
  2. Allah akan mengabulkan doa orang yang menjaga kehalalan apa yang dia miliki. Sedangkan orang yang memiliki atau mengkonsumsi barang haram sudah pasti ditolak doanya oleh Allah.
  3. Halal bukan saja dari segi zatnya. Halal harus juga dipastikan dari cara memperolehnya. Soto Ayam adalah makanan halal, tapi jika dibeli dengan uang hasil menipu, maka soto ayam tersebut statusnya menjadi haram sababi (haram karena sebab).
  4. Jika barang yang kita miliki atau kita gunakan statusnya adalah haram dan tentunya dapat menyebabkan doa kita ditolak oleh Allah, maka perilaku zalim dan tidak mau salat tentu lebih berat. Orang yang zalim dan tidak mau salat sudah pasti tertolak doanya!
  5. Jika Allah sudah menolak doa seseorang, kepada siapa lagi dia berdoa? Kepada setan? Sudah pasti orang itu rugi berlipat-lipat!
  6.  Orang yang menjaga diri dari perbuatan haram sudah pasti orang bersih. Dia tidak mau mengkonsumsi atau memperoleh barang haram. Dia tidak mau berbuat haram atau kotor. Mulutnya bersih dari dusta. Tangannya bersih dari menipu dan menganiaya. Hatinya bersih dari dengki dan permusuhan. Ingat, surga hanya bisa dihuni oleh orang-orang bersih.
  7. Orang yang suka dengan perkara haram adalah orang suka dengan hal kotor. Walaupun penampilannya bersih bahkan perlente, sejatinya dia adalah pribadi yang kotor. Mulutnya suka makanan dan minuman haram. Mulutnya suka berkata kotor, mencaci dan merendahkan orang. Tangannya suka berbuat kotor dengan cara korupsi, manupulasi dan menipu. Orang yang suka dengan hal yang haram sama dengan orang yang jorok. Neraka sangat layak untuk orang-orang semacam ini.
  8. Salah satu musibah besar dalam kehidupan adalah doa yang tertolak.
  9. Allah Maha Menerima Taubat. Orang yang kotor akan menjadi bersih kembali dengan taubat nasuha.
Semoga kita selalu menjadi hamba Allah yang istiqamah untuk menjaga diri dari perbuatan haram. Aamiin.
Wallahu A’lam.
Foto : Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *