Kabar Terbaru

Rumput di Kuburan Orang Tuamu Sudah Sangat Tinggi

Ziarah Kubur merupakan amalan sunnah. Hadis tentang ziarah kubur sudah sangat masyhur baik di kalangan para ulama maupun umat Islam secara umum.

Manfaat ziarah kubur sangat banyak, diantaranya adalah mengingat kematian, mengingat jasa dan kebaikan ahli kubur kepada peziarahnya dan tentunya silaturahmi ahli kubur kepada peziarahnya.

Silaturahmi? Apa Iya? Emang bisa silaturahmi sama orang yang udah mati? Iya, bisalah! Ngaji makanya!

Ahli kubur mengetahui orang yang menziarahinya. Perhatikan hadis berikut:

Rasulullah SAW mengajarkan Siti Aisyah RA agar memberi salam kepada penghuni kubur ketika berziarah.

قُلْتُ كَيْفَ أَقُولُ لَهُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ قُولِي السَّلَامُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ

Aku (Aisyah RA) berkata, ‘Lalu apa yang kubaca wahai Rasulullah? ‘Bacalah: AS SALAAMU ‘ALA AHLID DIYAAR MINAL MUKMINIIN WAL MUSLIMIIN WA YARHAMULLAHUL MUSTAQDIMIIN MINNAA WAL MUSTA`KHIRIIN WA INNAA INSYAA`ALLAHU BIKUM LAAHIQUUN (Semoga keselamatan tercurah bagi penduduk kampung orang-orang mukmin dan muslim ini. Dan semoga Allah memberi rahmat kepada orang-orang yang telah mendahului kami dan orang-orang kemudian, dan kami insya Allah akan menyusul kalian semua).” (HR. Muslim)

Penghuni kubur menjawab salam orang yang menziarahinya.

مَا مِنْ أَحَدٍ يَمُرُّ بِقَبْرِ أَخِيهِ الْمُؤْمِنِ كَانَ يَعْرِفُهُ فِي الدُّنْيَا فَيُسَلِّمُ عَلَيْهِ إلَّا عَرَفَهُ وَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلَامَ

“Seseorang yang melewati kuburan saudaranya sesama mukmin  yang dia kenal di dunia, lalu dia memberi salam, maka saudaranya akan menjawab salamnya. (Ditakhrij oleh Ibn Abdil Barr melalui jalur Ibn Abbas dalam kitab Al-Istidzkar).”

Ziarah kubur ke makam siapapun boleh saja selama ahli kuburnya adalah muslim. Ahli kubur sudah pasti sangat senang jika makamnya diziarahi. Ahli kubur mendapatkan doa dan salam dari orang yang mengunjunginya. Tidak ada yang dibutuhkan oleh ahli kubur selain do’a dari yang menziarahinya. Sama saja seperti kita, sudah pasti senang jika rumah kita dikunjungi oleh teman-teman atau orang-orang yang kita cintai. Datang ke rumah tanpa bawa apa-apa saja kita sudah senang, apalagi jika sang tamu membawa buah tangan. Begitu kan?

Ada sebagian kaum muslimin yang sangat rajin berziarah kubur para wali dan ulama walapun jauh sekali lokasinya. Mereka rela mengumpulkan uang yang tidak sedikit untuk ziarah tahunan. Kegiatan ini sangatlah baik. Tapi sayangnya, ada sebagian dari mereka yang getol ziarah ke tempat yang jauh-jauh ini jarang sekali menziarahi makam orang tua mereka sendiri!

Kadang timbul pertanyaan, “Ga papa kan ga ziarah kubur ke makam ortu, doa dari rumah juga udah cukup kan?”

Itu adalah contoh pertanyaan dari anak malas! Walapun masih ada baiknya daripada tidak mendoakan orang tua sama sekali. Pertanyaan seperti itu dimaklumi jika makam orang tua ada di luar kota atau di Makkah maupun Madinah. Sangat tidak pantas jika pertanyaan seperti ini muncul dari seorang anak yang kata orang sudah berpangkat, artis, sultan, dosen terbang, pengacara sukses atau Kyai kondang sekalipun jika makam orang tuanya hanya berjarak kurang dari 60 KM!

Ibaratnya, walapun orang tua senang mendapatkan titipan uang atau makanan dari sang anak via kurir, tentu mereka akan lebih sangat senang jika uang atau makanan itu langsung diberikan oleh anak mereka bukan?

Ajaklah anak-anak kita ziarah ke makam orang tua kita. Kenalkan kepada anak-anak kita bahwa kakek atau nenek mereka adalah orang yang paling berjasa kepada kita. Bukan hanya biaya sekolah, makan dan pakaian yang kakek kalian berikan, jiwa ragapun mereka berikan untuk kami anak-anaknya! Dengan membiasakan membawa anak berziarah, insya Allah anak-anak kita pun akan rajin menziarahi makam kita. Jika kita malas berziarah ke makam orang tua kita, JANGAN HARAP ANAK KETURUNAN KITA AKAN DATANG KE KUBUR KITA!

Jangan sampai ada orang berkata kepada kita seperti ini, “Bro! Rumput kuburan orang tua loe dah tinggi! Udeh kaga karuan, berantakan banget!”.

Tim Cordofa

 

Foto : Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *