Kabar Terbaru

Ruang Dakwah Hati

suri tauladan yang baik, ruang dakwah hati

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri tauladan yang baik bagi kalian, yaitu bagi orang yang mengharapi Allah dan Hari Akhir, serta berdzikir pada Allah sebanyak-banyaknya.” (QS. Al Ahzab: 21)

Tidak perlu memaksakan diri untuk memasuki ruang hati seseorang bila ia memang tidak mau dimasuki, mungkin memang belum ada tempat bagi kita di hatinya. Seorang laki-laki maupun perempuan hanya akan menempatkan seseorang di hatinya manakala ia memiliki arti penting dalam hidupnya. Bersabarlah wahai engkau para pendakwah. Ruang dakwah di hati setiap manusia tentu berbeda antara satu dengan yang lain. Tetapi tidak akan selalu sama kondisinya di setiap waktunya. Jika hari ini ia sukar sekali kita rengkuh, boleh jadi esok ia malah datang menghampiri.

Dengan kita menjadi orang baik, dengan kita berbuat baik, dengan kita berlaku santun, ikhlas dan terus menerus menebar kebaikan, dengan sendirinya hati-hati itu akan menempatkan kita dalam posisi-posisi tertentu dalam hidupnya. Ia memberikan ruang di hatinya tanpa kita minta.

Maka inilah yang bisa kita sebut sebagai Qudwah Hasana atau keteladanan. Keteladanan adalah model dakwah yang tidak perlu penjelasan dan dialog. Ini cara yang praktis. Karena cara ini akan melahirkan keyakinan pada fakta dan realita yang nyata.

Imam As-Syahid Hasan Al-Banna pernah berucap, “kitab yang terletak di perpustakaan sedikit yang membacanya, tetapi seorang muslim sejati adalah ‘kitab terbuka’ yang semua orang membacanya. Kemana saja ia pergi, ia adalah ‘dakwah yang bergerak’.”

Cukupkan dirimu menjadi orang yang peduli. Yang melakukan sesuatu tanpa mengharap kembali. Jadilah orang yang tulus. Penolakan bukanlah masalah. Karena memang akan selalu ada orang yang tidak menginginkan kehadiran kita dengan alasan tertentu yang kita tidak tahu. Dan itu, bukan sesatu yang perlu kita salahkan.

Kita bisa belajar menjadi hujan. Tidak peduli orang berkata apa, hujan akan tetap turun. Karena ia turun untuk mereka yang membutuhkannya. Ia turun untuk mereka yang merindukannya.

Kita cukup terus berjalan dan terus berbuat baik. Karena akan tiba waktunya, ada orang yang memberikan kita ruang di hatinya. Ruang dalam hidupnya. Dengan ruangan yang belum pernah kita bayangkan. Dan di ruangan itulah, ruang ‘dakwah’ hati kita dimulai. (M. Azzam/Cordofa)

Baca Juga: Cahaya Hati : Empat Penghalang Ibadah

One thought on “Ruang Dakwah Hati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *