Keluarga saleh? Apa itu? Untuk menjawabnya, tengoklah keluarga Rasulullah SAW dan keluarga Nabi Ibrahim AS. Dua keluarga saleh ini selalu kita sebut dalam tahiyat akhir salat kita, yaitu:
اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمّدْ وعلى آلِ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلعَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى عَلَي سَيِّدِنَا آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد.
Mudahnya keluarga saleh itu adalah keluarga yang seluruh anggotanya saleh semua. Kepala keluarganya saleh, istrinya saleh dan semua anaknya saleh. Lihatlah Nabi Ibrahim yang saleh, Hajar dan Sarah yang salehah dan tentunya Ismail dan Ishaq yang juga saleh.
Betapa bahagianya keluarga saleh. Seluruh kehidupan mereka penuh keberkahan dan rahmat Allah. Tentu kita sangat mengidamkan keluarga seperti ini.
Ramadhan adalah momen yang sangat tepat untuk mewujudkan keluarga saleh. Yang sudah saleh bisa lebih saleh. Dan bagi yang belum tentu sangat diharapkan bisa mewujudkannya melalui keberkahan Ramadhan.
Bagaimana caranya? Secara teori tentu mudah. Hanya istikamah dan kekompakan seluruh anggota yang tentunya sangat berpengaruh terhadap penentu keberhasilan.
Baik, cara mewujudkannya bisa seperti ini:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ.
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
2. Buatlah kesepakatan kepada seluruh anggota keluarga agar semuanya bangun minimal 1 jam sebelum subuh. Dirikan salat tahajud minimal 4 rakaat dan setelah itu membaca Al-Qur’an hingga menjelang setengah jam sebelum subuh.
3. Santap sahur setengah jam sebelum subuh.
4. Kepala keluarga dan seluruh putranya yang laki-laki salat subuh berjamaah di masjid.
5. Pulang salat berjamaah dari masjid, seluruh anggota keluarga membaca Al-Qur’an minimal satu juz.
6. Rumah harus diramaikan dengan suara bacaan Al-Qur’an. Waktunya tinggal diatur saja dan hindari penggunaan HP atau televisi kecuali bersifat penting dan memaksa. Seluruh anggota keluarga wajib khatam Al-Qur’an minimal satu kali di bulan Ramadhan.
7. Wajib sedekah harian sesuai kemampuan. Misalnya setiap hari harus sedekah takjil 5 bungkus kepada pedagang keliling di sore hari menjelang berbuka puasa seperti pedagang roti keliling, siomay keliling atau yang lainnya. Ingat, sedekah takjil boleh kepada siapa saja, terlebih kepada orang yang sekiranya sangat membutuhkan.
8. Mengusahakan agar istikamah salat tarawih berjamaah. Jika tidak sempat berjamaah di masjid karena alasan tertentu, maka bisa dilaksanakan sendirian, yang penting jangan sampai ada yang bolong tarawihnya.
9. Semua anggota sepakat tidur paling malam pukul 21.30 WIB, kecuali jika ada alasan yang memaksa.
Itulah beberapa contoh cara yang mudah untuk mewujudkan keluarga saleh melalui wasilah Ramadhan. Jika hal ini konsisten dilakukan selama bulan Ramadhan, Insya Allah setelah Ramadhan berlalu, kebiasaan ini akan terus dilakukan.