Tangerang Selatan – Para peserta Sekolah Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa Batch 8 tetap melakukan kegiatan-kegiatan produktif meskipun sedang berakhir pekan pada Ahad (6/11). Pagi hari diawali dengan jalan sehat di sekitar Danau Situ Gintung yang berlokasi di belakang Wisma Syahida Inn, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, tempat program dilaksanakan, dan disambung dengan silat yang dibimbing oleh Ustadz Herman Budianto.
“Kesan jalan pagi di Bendungan Situ Gintung, yang saya lakukan bersama kawan calon dai Cordofa. Dalam perjalanan tersebut saya mendapati hal menarik di sana. Pertama, saya melihat adanya kontak infaq yang ditebar sepanjang jalan tepi waduk. Kotak tersebut digunakan untuk mengumpulkan uang sedekah atau infaq untuk memenuhi kebutuhan keuangan para sukarelawan yang menyapu dan membersihkan jalanan,” ucap Arbi Zulham, peserta dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
Arbi melanjutkan, berikutnya adanya alat tangkap ikan teradisional berupa ancou, yang terbuat dari jaring dan bilah bambu. Mengisyaratkan upaya menjaga kebiasaan tradisonal dalam menangkap ikan. Terakhir, momen saat para peserta Sekolah Dai Pemberdaya menemukan uang tercecer namun sungkan untuk memberikannya kepada dhuafa yang sedang memulung di sisi waduk.
“Sebelum latihan kita, diawali dengan pemanasan, pemanasannya kurang lebih sekitar sejaman lebih. Perasaan setelah mengikuti latihan bela diri silat ini sangat senang sekali, walaupun rasanya begitu sangat capek, rasa badan sakit semuanya, mungkin karena lama tidak pernah latihan sekarang baru latihan lagi tadi, selama latihan ada empat jurus yang diajarkan oleh ustadz dan semua jurusnya sangat menantang. Selama latihan beliau berlatih dengan sangat serius,” kata Mustafa Saban, salah satu peserta dari Kabupaten Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mustafa berharap, setiap Ahad pagi latihan serupa dapat terus dilaksanakan agar ketika dirinya diterjunkan ke medan dakwah pasca mengikuti Sekolah Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa Batch 8 kelak bisa dalam kondisi kuat dan senantiasa prima.
“Tujuan (kegiatan silat) adalah menjadikan dai selalu sehat, bugar, kuat, dan memiliki ilmu untuk membela diri yang dibutuhkan ketika terjun ke masyarakat untuk antisipasi bila mendapatkan serangan dari orang jahat. Yang diajarkan, senam dan kekuatan lengkap dari leher sampai kaki, senam khusus meningkatkan stamina. Jurus selancar dan aplikasi, jurus rungkup satu dan aplikasi, jurus rungkup dua dan aplikasi, jurus aplikasi cekik depan, kunci belakang, jurus sera satu,” jelas Ustadz Herman.
Dompet Dhuafa menggelar Sekolah Dai Pemberdaya Batch 8 di bawah Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) selama 30 hari di Wisma Syahida Inn, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan kombinasi materi di ruang kelas dan praktek di lapangan, 20 peserta terpilih dari berbagai daerah Aceh hingga Papua diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dakwah transformatif Dompet Dhuafa di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dengan dakwah rahmatan lil ‘alamin sesuai core values Dompet Dhuafa.***