Saat ini adalah kondisi terburuk sepanjang sejarah Masjid Al Aqsha. Jumat, 14 Juli 2017 pertama kali dalam sejarah penjajahan Israel, Masjid Al Aqsha ditutup total untuk kaum Muslimin dalam melaksanakan shalat 5 waktu juga kumandang adzan. Hari ini, Jumat, 21 Juli 2017 terjadi penyerangan brutal polisi Israel kepada warga sipil Palestina
Menyikapi hal ini, Corps Dai Dompet Dhuafa menyatakan:
- Mengutuk pelanggaran kebebasan beribadah kaum Muslimin dan tindakan represif Israel kepada Imam Besar Masjid Al Aqsha, Syeikh Ikrima Shabri, ratusan warga sipil terluka, beberapa ditahan bahkan dua orang syahid (wafat)
- Mendorong Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Indonesia untuk menyerukan kepada parlemen-parlemen negara muslim untuk membentuk kaukus atau komisi khusus isu Palestina dengan tujuan untuk mensosialisasikan isu Palestina ke masyarakat luas
- Meminta Pemerintah Indonesia berinisiatif mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil sikap atas pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2334 oleh Israel tentang penghentian semua aktifitas pembangunan ilegal permukimannya di atas tanah Palestina
- Menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus menginformasikan penistaan yang dilakukan Israel terhadap Palestina di berbagai media
- Menghimbau kepada seluruh pemimpin negeri, ormas dan seluruh umat Islam untuk melakukan langkah konkrit, yaitu konsolidasi bersama guna membangun kesatuan pemikiran, kesatuan suara dan kesatuan langkah untuk mewujudkan persatuan umat Islam serta perdamaian di seluruh dunia
Masjid Al Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam, tanah yang di sucikan dan simbol kehormatan kaum muslimin. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kaum Muslimin dimanapun berada untuk tidak memiliki kepedulian terhadap eksistensi masjid Al Aqsha. Apa yang akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah atas sikap diam kita, atas ketidakpedulian kita
Bebaskan Al Aqsha !
Salam Perjuangan,
Corps Dai Dompet Dhuafa