Senin (19/10) tepat pukul 13.30 pertama kali saya menginjakkan kaki di dusun yang begitu asing bagi saya, dusun tubeket namanya. Suasana sepi dan hanya ada satu-dua orang saja yang duduk santai di depan teras rumah, saya menyapa mereka dan melanjutkan perjalanan menuju rumah ustad Firman.
Duduk istirahat sejenak, sambil mencicipi kopi yang disuguhkan oleh istrinya Ustad firman, ada suara menyapa di sela- sela jendela, dan saya bergegas ke depan pintu, saya menoleh sambil mencari- cari suara itu ternyata ada sekelompok anak- anak yang senyum sambil menyapaku dengan semangat, ada pula yang malu-malu. Ku tatap satu persatu anak- anak itu seketika itu mereka memangilku “ustadz…ustadz…” saya membalasnya dengan senyum dan menanyakan nama mereka satu persatu, merekapun menyebutkan namanya satu persatu mengenalkan diri, seketika itu akupun akrab bersama mereka, sungguh luar biasa suasana seperti ini jarang sekali saya temui di daerah- daerah yang pernah saya pijak sebelumnya.
Bapak kepala dusun bersalaman denganku, beliau mulai memperkenalkan dirinya dan menceritakan sedikit tentang keadaan Dusun Tubeket, saya memperhatikan dan menyimak apa yang beliau sampaikan. Saya memang terasa lelah namun karena ingin tahu maka saya menyemangati diri untuk bertanya terkait keadaan yang ada di Dusun Tubeket.
Setelah berbincang- bincang saya di antar oleh kepala dusun ke rumahnya, beliau memperkenalkan keluarganya sekaligus mempersilahkan kepadaku bahwa untuk sementara waktu saya tinggal di rumahnya. Kemudian beliau menunjuk salah satu kamar. Saya segera menaruh barang- barang saya di dalam kamar setelah itu menuju ke kamar mandi dan membersihkan tubuh saya.
Inilah kali pertama saya harus menikmati suasana baru di dusun ini dan berusaha mempelajari budaya- budaya yang ada di sini dan dapat berusaha sedapat mungkin memberikan manfaat kepada para warga. Aku selalu berfikir dalam perjalanan hidupku moga apa yang aku niatkan untuk suatu kebaikan dapat di permudah dan mendapatkan yang terbaik di sisi Allah swt.. Perubahan itu bisa kita lakukan jika kita mau melakukan perubahan itu sendiri dengan taktik dan strategi. (Hasan Tutupoho, Dai Bina Sahabat Pedalam Cordofa)