Jakarta, 5 Juni 2024 – Pesantren Mualaf Indonesia (PEMULIA) Dompet Dhuafa menghadiri undangan kegiatan Diklat dan Pembinaan Mualaf bertemakan “Penguatan Aqidah dan Pemberdayaan Mualaf” yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Khusus Majelis Ulama Indonesia (LDK MUI) di Aula Buya Hamka, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam agenda ini Dompet Dhuafa diwakili oleh Ustadz Muhammad Labib selaku Officer Pengelolaan Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa menjadi peserta aktif yang terlibat dalam berjalannya program pembinaan mualaf di Dompet Dhuafa.
Acara hari ini (5/5) dihadiri oleh peserta utama mualaf dari 15 lembaga mualaf, pengurus dari lembaga mualaf, narasumber ternama serta tokoh dai mualaf di Indonesia, melanjutkan acara sebelumnya yaitu Forum Grup Diskusi dalam rangka penyusunan modul praktis (4/5).
Acara dimulai dengan membaca Alfatihah lalu Sambutan dan Pembukaan yang dipimpin oleh KH. Cholil Nafis Ph.D.
“Orientasi LDK dilatarbelakangi oleh gerakan kristenisasi yang berjalan di balik layar sehingga data gerakan itu ada pada LDK. Kemudian mualaf menjadi salah satu objek Kristenisasi juga menjadi bahasan penting untuk bisa dijaga aqidahnya dan dilakukan pemberdayaan ekonomi agar mandiri secara finansial.” Mengutip perkataan Drs. H. Abu Deedat Syihab, M.H.
Dilanjut materi oleh KH. Cholil Nafis Ph.D bertemakan “Peran MUI”. MUI sebagai payung besar bagi umat Islam Indonesia. LDK (Lembaga Dakwah Khusus) sebagai Pelayan umat, membantu membimbing dan melayani, menjaga umat dari akidah yang menyimpang.
Dilanjut oleh Sekjen MUI Yaitu Dr. H. Amirsyah Tambunan M.A., “Pengelolaan Ziswaf menjadi penting untuk masuknya pemberdayaan mualaf di sektor ekonomi, Maka dari itu lembaga zakat menjadi penggerak pemberdayaan mualaf di bidang ekonomi.”
“Aqidah menjadi pondasi untuk menggerakkan ekonomi mualaf, banyak mualaf yang kembali murtad karena aqidahnya goyah untuk itu juga perlu penguatan aqidah disamping pemberdayaan ekonomi, melalui pembinaan mualaf yang rutin,” ujar beliau.
Ustadz Labib menyampaikan dalam sesi sharing kepada KH Amirsyah Tambunan dan seluruh lembaga zakat bahwa permasalahan ekonomi menjadi penting untuk menguatkan mualaf dalam pembinaan dan penguatan aqidah, salah satu program pendukung dalam pembinaan mualaf di bidang ekonomi adalah Mualaf Preneur dengan memberikan bantuan modal kepada para mualaf, yang program nya sudah dirasakan manfaatnya oleh mualaf yang juga hadir dalam acara ini.
“Namun permasalahan yang berikutnya adalah bagaimana mualaf yang diberikan bantuan modal usaha ini bisa terpantau progresnya dan berjalan dengan semestinya, maka perlunya sinergitas oleh lembaga yang mumpuni agar para mualaf bisa dibimbing dalam usahanya sehingga dapat mandiri secara ekonomi, dampaknya adalah meningkatnya pembinaan dan penguatan aqidah,” papar Ustadz Labib.
KH.Amirsyah kemudian merespon bahwa ini yang perlu kita kuatkan bersama-sama perlu saling bahu membahu menguatkan program pembinaan secara ekonomi sehingga dapat terwujud mualaf yang kuat secara ekonomi dan aqidah.