Kabupaten Bogor, Jawa Barat—Pada Senin (4/11/2024), Corps Dai Dompet Dhuafa (CORDOFA) melalui program Pembinaan Mualaf Indonesia (PEMULIA) Dompet Dhuafa resmi menjalin kerja sama strategis dengan Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat untuk memperkuat pembinaan mualaf di Indonesia.
Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh KH. Ahmad Shonhaji, Direktur Yayasan Sumberdaya Masyarakat Indonesia selaku Mitra Pelaksana Program Dompet Dhuafa, dan KH. Muhammad Ridwan Hilmi selaku wakil ketua LDK MUI.
Penandatanganan MoU ini menjadi langkah penting dalam pengembangan program Pembinaan Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa. Melalui kerja sama ini, kedua belah pihak berkomitmen untuk merancang program pembinaan mualaf yang lebih holistik, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan umat.
Dalam sambutannya, KH. Ahmad Shonhaji menekankan pentingnya kolaborasi dengan MUI untuk memperluas jangkauan program pembinaan mualaf di berbagai daerah, sehingga program ini dapat terus berkembang.
“Kerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini akan memperkuat lembaga-lembaga yang berdedikasi pada kegiatan dakwah untuk para mualaf,” ujar KH. Ahmad Shonhaji dalam sambutannya.
“Melalui kolaborasi dan kegiatan capacity building ini, kami berharap dapat mempermudah para mualaf yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat untuk mendapatkan layanan pembinaan yang mendalam bersama para pembina mualaf,” tambahnya.
Dengan penandatanganan MoU ini, Pembinaan Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa dan MUI Pusat berharap dapat membangun sinergi yang produktif dan berkelanjutan untuk memperkuat pembinaan mualaf di seluruh Indonesia.
Ahmad Pranggono, Manager Layanan Dakwah Dompet Dhuafa, menjelaskan bahwa tujuan dari kesepakatan ini adalah untuk memudahkan para dai pembina mualaf di setiap daerah dalam menjalankan dakwah mereka.
“Semoga penandatangan MoU dengan LDK MUI Pusat ini bisa menjadi acuan MUI di daerah. Jadi, ketika para dai kembali ke daerah mereka, MoU ini akan menjadi panduan untuk menjalin kolaborasi dengan MUI setempat. Dakwah perlu sinergi, perlu kerja bersama agar cakupannya semakin luas,” jelas Ahmad Pranggono.
Penandatanganan MoU ini juga membuka rangkaian kegiatan Capacity Building Penguatan Program Pembinaan Mualaf Indonesia (Pemulia-DD) yang berlangsung dari Senin (4/11) hingga Jumat (8/11) di Kinasih Resort and Conference, Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pada hari pertama, selain penandatanganan MoU, diadakan juga stadium general dengan tema “Spirit Dakwah Transformatif Penguatan Aqidah Islamiyyah Mualaf Setelah Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat.”
Acara ini menghadirkan pembicara-pembicara sentral dalam dakwah mualaf nasional, seperti Ustadz Syamsul Arifin Nababan (Tokoh Kemualafan Nasional), Ustadz Abu Deedat (MUI), dan KH. Ahmad Shonhaji (Dompet Dhuafa).
Ahmad Anwar Sappa, Dai PEMULIA Dompet Dhuafa dari Alor, Nusa Tenggara Timur, menjelaskan pentingnya kegiatan capacity building ini untuk menguatkan semangat dakwah para dai pembina mualaf
“Kegiatan capacity building ini diharapkan dapat memberi bekal yang kuat untuk dakwah kami di daerah masing-masing. Misalnya saya yang bertugas di Alor, Nusa Tenggara Timur. Pada hari pertama ini, semangat dakwah kami semakin membara, dan kami semakin terdorong untuk berjuang di kampung halaman,” ujar Ahmad.
Kegiatan capacity building ini dihadiri oleh berbagai dai pembina program Pembinaan Mualaf Indonesia (PEMULIA) Dompet Dhuafa dari beberapa daerah, termasuk Pekanbaru-Riau, Batam- Kepulauan Riau, Sampit-Kalimantan Tengah, Alor Daratan-Nusa Tenggara Timur, Alor Kepulauan-Nusa Tenggara Timur, Jembrana-Bali, Pulau Latalata-Maluku Utara dan Yogyakarta.