Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa (PEMULIA DD) kembali menyuguhkan kegiatan yang menjadi sarana pembinaan mualaf unggulan yang komplit. Malam Bina Iman dan Taqwa atau kerap disingkat menjadi Mabit yang dilaksanakan di Gedung Dakwah Dompet Dhuafa.
Mabit yang diselenggarakan selama dua hari ini pada tanggal 27-28 Januari ini mengusung tema “Kokohkan Tiang Agama melalui Sholat”, tema yang di usungkan ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan seputar sholat dan semakin meneguhkan keimanan para santri binaan PEMULIA-DD.
Kegiatan dimulai setelah sholat ashar berjamaah, kemudian dilanjut membaca Al-Quran surat Adh Dhuha sampai An Nas, disambung membaca dzikir Al-Matsurat sampai sebelum maghrib. Setelah sholat ‘Isya berjamaah, agenda dibuka secara resmi oleh Penanggung Jawab atau Mudir Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa, Ustadz Fajar Shofari Nugraha. Beliau berpesan agar para peserta dapat mengikuti kegiatan dengan khusyu’ dan memanfaatkan sesi diskusi tanya jawab semaksimal mungkin.
Selepas itu, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk melakukan sesi mentoring. Setelah 90 menit belajar dan mempraktikkan bacaan sholat, para peserta diberikan waktu istirahat untuk dibangunkan kembali di sepertiga malam.
Keesokan harinya, ba’da sholat tahajud yang dipimpin oleh Ustadz Huznul Muttaqin, peserta dengan khidmat mengikuti sesi muhasabah yang dipandu Ustadz Abdullah Rahman Shaleh. Para peserta larut dalam syahdu dalam hening bercampur isak tangis sampai menjelang subuh.
Ba’da subuh, acara dilanjut dengan kebiasaan baik para Santri PEMULIA DD setiap bulannya yaitu sedekah subuh, yang dimotivasi oleh M. Aris Alwi sekaligus menyampaikan pentingnya sedekah setiap hari. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi diskusi tanya jawab sesuai tema bersama Buya Zul Ashfi. Beliau menjawab beberapa pertanyaan santri yang sudah dikumpulkan sebelum Mabit berlangsung. Salah satunya adalah bagaimana cara agar meraih khusyu’ dalam sholat? Alhasil Buya menjawab beberapa ciri dan langkah dalam meraih khusyu’, yaitu. Pertama, Khusyu’ adalah hadiah dari Allah, bukan konsentrasi penuh pikiran manusia. Kedua, Merasa ringan ketika ingin mendirikan sholat adalah tanda kecil khusyu’. Ketiga, Mengakui bahwa kita lemah, kita kecil, kita berdosa dihadapan Allah, Keempat, mengakui kesempurnaan Allah ketika hendak sholat.
Setelah diskusi usai, para peserta istirahat sejenak sebelum melakukan olahraga pagi, dilanjut sesi sharing dan mentoring. Di penghujung acara, para peserta diberikan apresiasi oleh panitia atas keaktifannya dalam acara mabit dan juga pembinaan zonasi.
Gedung Dakwah Dompet Dhuafa, 6 Rajab 1444 H/ 28 Januari 2023 M