Al-Qur’an sebagai pedoman tidak hanya menjelaskan tentang tatacara beribadah dan berperilaku terhadap sesama makhluk. Akan tetapi banyak hal yang dibicarakan, salah satunya soal kesehatan. Tentu kesehatan yang dimaksud di sini bukan soal aturan-aturan untuk tetap sehat, melainkan sebuah tekhnik atau metode yang bisa diterapkan untuk mendapatkan kesembuhan. Hal ini berlaku untuk segala penyakit, termasuk sakit jiwa.
Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) bekejasama dengan RSJ. Soeharto Heerdjan (RSJSH) dan Forum Terapi Quran (FTQ), menyelenggarakan “Pelatihan Terapi Qur’an sebagai Syifa dan Tazkiyatun Nafs”, Rabu (28/11).
Kegiatan yang berlangsung di ruang MHCU RSJ. Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat ini diisi oleh Nurhasanah dan KH. Riyadh Rosyadi selaku ketua umum FTQ. Tercatat sekurangnya 50 peserta dan tenaga kesehatan RSJ. Soeharto Heerdjan menghadiri rangkaian acara tersebut.
Mustaki selaku Supervisi Layanan Masyarakat Dompet Dhuafa mengatakan tujuan dari kegiatan ini ialah untuk mengembangkan potensi-potensi peserta sebagai tenaga kesehatan dan juga mengembalikan Al-Qur’an sebagai solusi dari pelbagai masalah, termasuk masalah kesehatan sambil berdakwah fii sabiilillah.
Idawaty juga menuturkan hal serupa bahwa dengan kembali kepada Al-Qur’an segala macam penyakit dapat disembuhkan, apabila didukung oleh ilmu pengetahuan yang holistik.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa. Dari segala faktor yang sangat berkaitan dengan unsur kesembuhan, tapi berdasarkan literatur dan pengalaman, bahwa ada faktor-faktor yang bisa membantu penyembuhan dengan pelayanan medis yang kita berikan, terutama untuk kesiapan mental dan jiwa mereka. Al-Qur’an adalah faktor itu,” jelas Idawaty Lina, Kabag Diklit RSJSH.
Indra, salah satu tenaga kesehatan RSJSH. Mengungkapkan ketertarikannya mengikuti kegiatan ini karena masih terbilang minim pelatihan terapi spiritual untuk orang sakit jiwa.
“Saya tertarik karena pelatihan bimbingan spiritual belum pernah ada sebelumnya. Lebih-lebih bimbingan yang spesifik untuk korban sakit jiwa,” ujar Indra.
Ini bukanlah kegiatan pertama kalinya dilakukan. Sebelumnya kegiatan ini pernah dilaksanan di Lapas Wanita Dewasa Tangerang pada 1 Oktober 2018. Lalu pelatihan serupa juga ada di RSUP Fatmawati pada 22 Maret 2018, dengan judul “Pelatihan Terapi Spiritual untuk Penanganan Holistik dalam Pelayanan Kesehatan Terpadu bagi 100 tenaga kesehatan di lingkungan RSUP Fatmawati.” Semua kegiatan itu termasuk dalam salah satu program dari Cordofa yakni Bimbingan Rohani Pasien (BRP).
Dengan mengkombinasikan pendekatan ilmiah berbasis data dan spiritual, diharapkan dapat menjadi sebuah tren baru untuk menyelesaikan segala macam masalah kedepannya. (Taufan/LPM)