Kampung Harapan Jaya, adalahsalah satu desa kecil di kepulauan Misool selatan, Raja Ampat, Papua Barat.
Dengan jumlah penduduk 138 KK dan 567 jiwa yang mayoritas beragama Islam hanya 6 KK saja yang non Muslim.
Warganya banyak yang dari keturunan pulau Seram seperti marga Sapua, dan ada sebagian yang dari Arab, seperti marga Assegaf dan Al katiri. Ada juga dari Bugis dan jawa.
Pemahaman agama mereka sangat bagus, ini adalah perjuangan orang- orang tua mereka sedari dulu yang mewariskan tradisi dan budaya islami, setiap hari bersejarah dalam islam selalu mereka membuat acara peringatan, seperti Isro’ mi’roj, maulid nabi, tahun baru Islam, Nuzulul Qur’an dll.
Sebagian besar dari mereka berprofesi kan sebagai nelayan, mencari ikan di laut dengan jaring dan dengan memancing. Ada juga yang berkebun dan membuka toko. Sebelum adanya wabah virus Corona sebagian mereka ada juga yang menjadi gaet turis baik lokal dan internasional. Menyewakan kamar – kamar home stay dan penginapan sederhana ala backpacker.
Raja ampat adalah kawasan kepulauan, perahu atau ketinting adalah armada transportasi andalan para warga setempat untuk menyebrang satu pulau ke pulau lain, dari desa kedesa guna memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Al hamdu lillah saya berkesempatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman di daerah tersebut. Kepada anak – anak, remaja dan majlis ibu – ibu.
Semoga saya juga dapat banyak ilmu dan pengalaman dari tempat tersebut.
Ini adalah salah satu kegiatan saya (20/03) – ketika kami membentuk remaja masjid Nurul Islam di desa tersebut yang sempat fakum beberapa tahun. Semoga kedepannya gerakan remaja ini bisa terus berjalan dan berkembang.
Bagi para teman – teman yang juga ingin ikutan berbagi kebaikan dengan mereka kami akan sangat senang sekali. Baik itu berupa pengalaman, ilmu, kesehatan, pendidikan, perekonomian dll.
Yuk datang ke kampung harapan jaya, raja ampat.
oleh:
Ustadz Muhammad Arifin
Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa Raja Ampat – Papua Barat