Bila kamu membaca tulisan ini, ini untukmu
Ditulis kala kami tidak tahu siapa kamu
Bagaimana rupamu, bahkan kami tidak tahu bahwa kamu akan menjadi milik kami
Maaf bila kami tidak banyak bicara
Dan cinta kami yang tidak memberikan rasa
Melainkan, hanya seutas doa terbaik untukmu yang kami alirkan dalam raga
Walau begitu kami percaya, mungkin tidak sekarang, tapi suatu saat nanti kamu akan mengerti mengapa
Dan semoga doa kami juga tersematkan dalam jiwa
Sisi terbaik yang ada di dalam dirimu, adalah ketika kamu bisa menjadi dirimu sendiri
Hari ini, begitu banyak orang lebih mudah menjadi orang lain
Dengan segala macam bentuk manipulasi rupa dan sikap
Mungkin memang tidak terlihat berharga
Seperti doa yang diterima teman-temanmu dari orang tua mereka
Percayalah, bukan tanpa alasan kami memilihkan doa itu untukmu
Bukankah sudah menjadi tugas orang tua, untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya ?
Doa itu, doa yang tak berumur sapanjang masa usia
Ia melintas mengarungi zaman, meliputi dua dunia
Mengapa menjadi diri sendiri itu selalu lebih sulit ?
Karena mungkin hanya sedikit orang yang akan menerimamu, berjalan bersamamu, mendengarkan
bicaramu, atau memahami maksudmu
Ah, kadang kita lupa. Kita mencari kebahagiaan dengan cara-cara yang salah
Kebahagiaan itu tidak diukur dengan besar kecilnya penerimaan orang lain terhadap dirimu kan ?
Melainkan diukur dari bagaimana kamu menerima dirimu sendiri
Dalam wujud rasa syukur atas apapun yang kita miliki
Dalam bentuk lahir maupun batin
Maka dari doa itu pula kita belajar, bahwa yang terpenting bukan seberapa cepat
sebuah munajat diijabat, melainkan seberapa lama ia memberi manfaat
Berikan perasaan terbaikmu pada doa kami. Berjuanglah. Berusahalah. Dan bermanfaatlah.
Kalau sederhananya kamu bisa mewujudkan diri menjadi doa yang kamu miliki dan setiap anak
melakukan hal yang sama. Niscaya kehidupan ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang baik
Jangan lupa bahagia
Bahagia dalam kesederhanaan
Sesederhana bahwa doa itulah yang kelak menjadi nama panggilanmu dihadapan Sang Pencipta
(M. Azzam/Cordofa)
Baca Juga: Perihal Doa