Kabar Terbaru

Menjadi Muslim, Nikmat Termahal!

Beruntunglah kita yang sudah Islam sejak lahir. Tidak sedikit orang yang menggapai Islam melalui pengorbanan yang sangat luar biasa. Ya, tengoklah para mualaf yang masuk Islam dengan sepenuh hatinya. Tidak sedikit dari mereka yang harus meninggalkan keluarga, jabatan, kolega dan harta bahkan tak sedikit mendapatkan ancaman nyawa.

Salah satu kisah para mualaf yang menjadi renungan kita yang paling dalam adalah sejarah mualafnya ribuan mantan tukang sihir Fir’aun. Kita bisa simak kisah ini di dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 104-126. Untuk menyingkat tulisan ini, kami persilakan para pembaca menyimak sendiri ayat-ayat tersebut. Tulisan hanya mengisahkan secara singkat saja.

Berawal dari perintah Allah SWT kepada Nabi Musa dan Nabi Harun AS agar mengajak Fir’aun untuk menyembah Allah SWT dan membebaskan Bani Israil dari penjajahannya. Seperti yang kita ketahui bahwa Fir’aun menolak dan meminta bukti jika Musa dan Harun adalah seorang Nabi dan Rasul utusan Tuhan.

Setelah Musa AS membuktikan dengan mu’jizat yang Allah berikan, tetap saja Fir’aun menolak dan menuduh bahwa Musa adalah penyihir yang berniat melakukan kudeta terhadap kerajaan Fir’aun. Atas saran dari Haman CS, penyihir harus dikalahkan oleh penyihir. Maka pihak kerajaan mengumpulkan ribuan tukang sihir untuk melawan Musa seorang. Gila ga tuh Fir’aun dan Haman?!

Singkat cerita, datanglah ribuan tukang sihir pro Fir’aun. Terjadilah kontrak antara Fir’aun dan para tukang sihir. Isi kontrak tersebut diantaranya para tukang sihir dijanjikan fasilitas serba lux dari istana. Mau posisi basah juga tidak masalah bagi Fir’aun, yang penting Musa kalah dan dipermalukan di depan khayalak!

Terjadilah pertandingan yang sangat tidak seimbang! Musa sendirian VS ribuan tukang sihir loyalis Fir’aun. Mereka melemparkan tongkat-tongkat dan tali-tali mereka yang tiba-tiba berubah menjadi ribuan ular yang siap menyerang Musa AS. Ribuan ular ini hanyalah pandangan sihir! Itu tongkat dan tali saja, bukan ular! Saharuu a’yunan naas!

Atas perintah Allah, Musa melemparkan tongkat yang dipegangnya. Tongkat itu menjadi ular besar dan memangsa habis ribuan ular halusinasi itu! Melihat hal demikian, sontak semua tukang sihir itu sujud, mengaku kalah dan benar-benar beriman kepada Allah. Mereka beriman karena benar-benar menyaksikan kebesaran dan kebenaran Tuhan yang disembah Musa, Tuhan seluruh alam, Allah SWT.

Melihat kejadian mualafnya seluruh tukang sihir itu, Fir’aun marah besar. Ia menuduh seluruh mantan tukang sihir yang sudah mualaf itu bersengkokol dengan Musa untuk melakukan kudeta terhadapnya. Ia mengancam para mualaf itu dengan hukuman mati! Ia mengancam akan menyalib mereka di atas pohon-pohon kurma dengan amputasi tangan dan kaki secara menyilang! Ancaman penyiksaan itu tidak berlaku jika para mualaf itu mencabut “ke-mualafan-nya” dan kembali menjadi loyalis Fir’aun. Ya kalo bukan psikopat, bukan Fir’aun namanya!

Apakah ancaman dan tawaran dari ‘psikopat’ itu menggiurkan para mualaf itu? Tidak! Tak satu pun dari mereka yang tergiur. Mereka lebih memilih mati dalam keadaan Islam daripada mengikuti kesesatan hawa nafsu duniawi. Mereka lebih memilih mati dalam keadaan Islam daripada menikmati jabatan dan fasilitas serba lux dari sang psikopat!

Coba cermati, tidak ada hitungan 24 jam mereka masuk Islam, tapi memilih mati syahid. Bagaimana dengan kita yang sudah islam ribuan jam?

Wallahu A’lam.
Tim Cordofa

 

Foto : Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *