Kabar Terbaru

Menguatkan Hati Setelah Bersyahadat

Menguatkan Hati setelah bersyahadat

Muallaf adalah orang-orang yang Allah SWT pilih untuk mendapatkan petunjuk dan hidayah sehingga akhirnya memeluk Islam.

Namun perjalanan dalam meraih petunjuk dan hidayah Allah SWT itu tak berakhir pada proses ikrar syahadat saja. Muallaf memiliki kewajiban untuk menjalankan syariat Islam, sebagaimana muslim lainnya. Bahkan muallaf harus memiliki kesadaran dan kesungguhan untuk belajar dan mengamalkan ajaran Islam sampai ajal menjemputnya.

Muallaf harus mengetahui bahwa setelah melakukan ikrar syahadat maka setiap perbuatannya selama di dunia, amal baik maupun amal buruk, pasti akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat kelak.

Sungguh setiap manusia kelak akan kembali kepada Allah SWT dan pasti dia akan menerima balasan atas apa yang telah dilakukannya selama di dunia. Pada saat itu tidak tidak ada sesuatu pun (sekutu/sesembahan lain) yang mampu menolongnya dari azab Allah.

“(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)”.” (QS. Ali Imran (3) : 8)

Oleh karenanya, muallaf harus senantiasa memelihara dan meningkatkan iman dan takwanya kepada Allah SWT. Dia harus meyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, serta senantiasa menjaga iman tauhidnya sampai ajal menjemputnya. Dengan harapan kelak meninggal sebagai seorang muslim.

“Dari Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’kub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.” (QS. Al-Baqarah (2) : 132)

Di dalam Islam ada bulan yang penuh rahmat, dimana pahala akan dilipatgandakan menjadi berkali-kali lipat daripada bulan lainnya, yaitu bulan suci Ramadhan. Bagi seorang muslim terlebih lagi muallaf, Ramadhan adalah saat yang tepat untuk meningkatkan amal dan ibadahnnya. Bulan Ramadhan pula merupakan bulan untuk menguatkan hati dalam memeluk Islam dan mendekatkan diri pada Allah SWT. Serta bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dimana pintu maaf dan taubat dibuka lebar-lebar.

Ketika bulan Ramadhan tiba, Pesantren Muallaf Dompet Dhuafa senantiasa menyelenggarakan kajian dan buka puasa bersama para muallaf. Pesantren Muallaf Dompet Dhuafa yang merupakan tempat bimbingan rohani dan pembinaan bagi muallaf ini selalu mewajibkan para muallaf yang bermukim binaannya untuk melakukan iktikaf 10 hari terakhir Ramadhan di Masjid Raya Bintaro Jaya (MRBJ). Dengan melaksanakan iktikaf diharapkan para muallaf semakin mencintai Islam dan memakmurkan masjid.

Setelah Ramadhan pun para muallaf tetap diwajibkan untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah di MRBJ, yang jaraknya sekitar 500 meter dari Wisma Muallaf. Sedangkan sholat wajib lainnya berjamaah di musholla Wisma Muallaf.

Dalam upaya meningkatkan keimanan, tiga muallaf yang menjadi binaan di Pesantren Muallaf mengikuti program Pelatihan Terjemahan Al-Qur’an MRBJ. Hal ini sudah berlangsung sejak 27 September 2018 lalu. Harapannya mereka semakin mencintai dan mempelajari Al-Qur’an berserta maknanya. Sebab Al-Qur’an merupakan petunjuk dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

“Inilah (Al-Qur’an) sesuatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran (3) : 138).

“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang yang beriman.” (QS. Ali Imran (3) : 139).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *