Kabar Terbaru

Mengetahu Perbedaan Aqidah, Tauhid, dan Manhaj Demi Menambah Keimanan

Istilah aqidah, tauhid dan manhaj merupakan tiga kata yang sering kali didengar dan dibaca oleh mahasiswa. Terutama mahasiswa yang mengikuti organisasi pergerakan dakwah Islam. Menjadi kata yang familiar, aqidah, tauhid dan manhaj merupakan beberapa unsur dalam pembentuk keimanan dan kemantapan dalam beribadah kepada Allah Swt. mengingatnya pentingnya peran 3 hal ini, maka pembelajar harus mempelajarinya dengan seksama dan di aplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Memiliki kesamaan sebagai pembentuk keimanan, aqidah, tauhid dan manhaj juga memiliki beberapa perbedaan yaitu,

  1. Aqidah

         Aqidah adalah keyakinan kuat terhadap sesuatu, tanpa keraguan sedikitpun. Dalam Islam, aqidah ditujukan kepada Allah Swt dan juga keimanan kepada malaikat-Nya, rasul-Nya, Kitab-Nya dan takdir-Nya yang telah di tuangkan dalam rukun iman. Aqidah merupakan fondasi dari keimanan seorang muslim. Ada tiga prinsip yang setidaknya harus dimiliki oleh muslim yang beraqidah. Pertama, berserah diri pada Allah dengan mentauhidkan-Nya. Kedua, patuh kepada-Nya dan melakukan ketaatan. Ketiga, berlepas diri dari perilaku syirik.

  1. Tauhid

         Tauhid ialah sebuah keyakinan bahwa Allah lah satu-satunya Tuhan yang patut diimani, disembah dan diibadahi. Ada tiga aspek dalam tauhid. Pertama, Tauhid Rububiyah yang berarti mengakui keesaan Allah, dimana tidak ada yang memberi ketentuan pada suatu makhluk kecuali Allah Swt. Kedua, Tauhid Uluhiyah yaitu mengakui bahwa yang berhak diibadahi hanyalah Allah dan menujukan semua ibadah hanya pada Allah. Ketiga, Tauhid Asma Wa Sifat yang artinya mengakui nama-nama Allah dan sifat Allah yang mulia serta berkeyakinan bahwa Allah terlepas dari segala kekuarangan.

  1. Manhaj

         Manhaj adalah metodologi atau setiap langkah yang dilakukan oleh seorang muslim dalam menjalankan aqidah, akhlak, muamalah dan segala hal dalam kehidupan beragama. Menurut pendapat Syekh Abu Zahroh, setidaknya terdapat lima manhaj dalam islam. Pertama, manhaj Falasifah adalah manhaj dengan menggunakan ayat-ayat teologi dan nalar dalam menerangkan ketuhanan. Kedua, manhaj Mutakallimin (Mu’tazilah) yaitu manhaj yang menggunakan qodiyah aqliyah atau ketetapan nalar dari nash Al-Qur’an. Ketiga, manhaj Maturidiyah merupakan manhaj yang memahami nash Al-Qur’an dan Hadits dengan didukung oleh rasio. Keempat, manhaj Asy’ariah yaitu manhaj yang selalu berpegang pada Al-Qur’an dan Hadits, tapi tidak mengesampingkan rasio atau dalil aqliyah. Kelima, manhaj Slaf yang artinya manhaj yang menerima Al-Qur’an dan Hadits secara tekstual (tanpa ta’wil).

         Selain bebrapa perbedaan yang telah disebutkan, tiga hal diatas juga dapat dibedakan berdasarkan ruang lingkupnya. Dimana manhaj lebih luas daripada aqidah, karena manhaj merupakan metodologi yang di dalamnya meliputi aqidah, muamalah, akhlak, dan banyak hal lainnya. Serta aqidah juga lebih luas daripada tauhid, dikarenakan di dalam aqidah sudah mencakup hal-hal seperti mengesakan Allah (tauhid), aqidah terhadap malaikat-Nya, rasul-Nya, Kitab-Nya dan takdir-Nya.

2 thoughts on “Mengetahu Perbedaan Aqidah, Tauhid, dan Manhaj Demi Menambah Keimanan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *