Berinteraksi dengan anak tentu bukan hal mudah, tapi juga tidak susah. Terlebih interaksi pertama dalam kurun waktu sehari semalam. Berbekal keyakinan bahwa setiap anak adalah fitrahnya kebaikan, ketika melakukan kesalahan dan itu karena ketikdaktahuan semata. Menjadikan hati lapang dengan memandang setiap anak adalah wasilah amal jariyah mengajarkan ilmu yang bermanfaat.
Tatapan, senyuman, dan pelukan kehangatan menjadi awal perjumpaan yang menyenangkan, walau harus dihadapkan pada tangisan pelepasan anak dengan orangtua yang mengharukan. Kebisingan suara yang menghangatkan ruanganpun menjadi saksi keseruan yang kita rasakan. Membersamai anak dalam berbagai amal sholeh yang belum terbiasa dipondok awalnya membuat beberapa anak canggung dan nampak kaku, namun dengan kesigapan guru-guru mampu mendampingi dan mengatasi kesulitan anak.
Dalam proses ibadah sholat ada anak yang baru mengalami shalat lima waktu berjamaah, ditambah shalat rawatib, dhuha, tahajud, hajat, witir. Bisa jadi mereka tidak mengerti mengapa harus melakukannya, namun alhamdulillahnya keikhlasan buah doa dan kesholehan orangtua yang mengalir kepada anak memudahkan untuk mengarahkan anak-anak melaksankan ibadah sholat. Begitupun dengan amalan ibadah lainnya walau mereka belum bisa tapi mau mengikuti.
Tibalah sajian makan di hidangkan ada beberapa anak yang dari ekspresi wajahnya tampak tidak terlalu antusias. Tapi desakan metabolisme tubuh karena aktivitas tinggi memaksa mereka menyantap makanan yang dihidangkan. Ada anak yang merasa pertama kali menikmati sajian yang diberikan dengan bertanya komposisi sayuran yang dihidangkan. Ada anak yang menolak karena kenyang ketika tiba snack malam, ada anak yang membawa makanan asing berupa jajanan yang dibekali orangtuanya dengan seketika di ambil dan dikembalikan.
Menjelang malam waktu tidur karena aktivitas tinggi, nutrisipun terpenuhi anak-anak dimudahkan untuk tidur dengan lelap. Begitupun ketika dibangunkan waktu sepertiga malam alhamdulillah dimudahkan. Secara umum rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar. Terimakasih untuk para orangtua sholeh yang telah memberikan kepecayaan kepada kami Shuffah Almustanir untuk mendampingi ananda belajar menjadi calon ulama.
Ambu Aira
PBM Suffah Al Mustanir Dompet Dhuafa