Agar manusia terus ada, maka tidak ada jalan lain kecuali dengan pernikahan. Dalam hal ini, Islam sangat konsen mengatur segala hal yang berhubungan dengan masalah pernikahan. Bahkan Islam juga mengatur atau setidaknya memberikan arahan kepada kita mengenai hal-hal pra nikah, diantaranya tips memilih pasangan hidup.
Pasangan hidup dalam Islam disebut dengan zaujah atau zauj. Yang namanya pasangan tentunya harus serasi alias klop. Apa jadinya jika mur tidak ada bautnya. Semahal apapun sepatunya, tidak akan dipakai oleh orang jika yang ada hanya Sepatu kanan saja, tidak ada kirinya. Apa jadinya ketika kaki kanan melangkah ke depan, namun kiki kiri tidak mau mengalah ke belakang? Selain harus serasi dan kompak, pasangan juga harus selalu menutupi kekurangan partnernya itu. Begitulah kira-kira analogi sederhana bagaimana Islam memperhatikan hal ini.
Agar kehidupan rumah tangga berjalan baik dan indah, Islam memberikan tips kepada kita untuk memilih calon pasangan hidup yang ideal dan baik. Simak salah satu hadis Rasulullah berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Nasa’I, Ibn Majah, Ad-Darimi dan Ahmad).
Sebelum pada pokok permasalahan, Rasulullah memberikan gambaran terlebih dahulu kepada kita bahwa umumnya motifasi seorang pria menikahi seorang wanita karena empat (4) hal. Entah karena kekayaan sang wanita, bisa juga karena kemuliaan nasabnya, atau mungkin juga karena kecantikannya dan inilah yang paling umum dan bisa juga ada yang mempertimbangkan kesalihan seorang wanita.
Setelah dibeberkan oleh Rasulullah SAW, barulah beliau memberikan petunjuk yang sangat baik. Beliau memerintahkan agar memilih wanita yang baik agamanya. Jika ini yang menjadi pilihan, maka sang pemilih akan beruntung selama hidupnya.
Istri salihah akan selalu mengingatkan suaminya ketika ada indikasi lalai kepada Allah. Istri salihah adalah pasangan hidup yang amanah dan menjaga kehormatan diri dan suaminya. Istri salihah tentu mendidik anak-anaknya dengan didikan agama yang baik agar mereka kelak menjadi pribadi yang bertakwa. Istri salihah juga menyayangi keluarga suaminya. Istri salihah selalu menerima rezeki yang diperoleh oleh suaminya selama itu halal dan selamanya tidak akan pernah rida dinafkahi dengan harta haram.
Seorang suami bukan hanya beruntung jika dikarunia seorang istri salihah. Perhiasan terindah di dunia ini bukanlah cincin emas atau intan permata. Istri salihah merupakan perhiasan terindah. Rasulullah sendiri yang memujinya dalam hadis berikut:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
Dari Abdullah bin ‘Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita salihah.” (HR. Muslim, Nasa’I, Ibn Majah dan Ahmad).
Rumah tangga harus berjalan dengan baik dan indah. Hal itu semua hanya bisa terwujud dengan pasangan yang salihah. Jika hanya cantik saja, lama-lama juga menjadi tua dan hilang cantiknya. Jika hanya kaya saja, bagaimana jika suatu hari bangkrut karena musibah? Jika hanya karena mulia nasabnya saja, bagaimana jika akhlaknya buruk kepada suami dan keluarganya?
Ya sukur-sukur sih dapat semuanya, shalihah juga, kaya juga, cantik juga dan mulia nasabnya. Ini sih namanya “paket komplit”. Jika mau semuanya ya harus maksimal ikhtiyar dan doanya.
Jika ingin mendapatkan pasangan salihah, minimal sang pemilih juga harus salih. Bahkan idealnya lebih salih dari calonnya. Apa iya istrinya salihah tapi suaminya hobi mabuk?
Oh iya, hadis di atas tentunya bukan hanya berlaku untuk wanita saja. Hadis ini tentu memiliki makna bahwa seorang wanita hendaklah berusaha memilih calon suami yang salih. Ya syukur-syukur dapat semua. Salih juga, keturunan darah biru, ganteng juga dan kaya juga, hehe….
Lalu bagaimana jika kita sudah terlanjur menikah? Ya jika dirasa belum baik agamanya tinggal perbaiki dan tingkatkan saja. Tidak ada kata terlambat kecuali bagi orang yang malas!
Wallahu A’lam.
Foto : Unsplash