Kabar Terbaru

Makna Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat

Allah ta’ala berfirman tentang doa orang-orang yang beriman :

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

“Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” [Al-Baqarah: 201].

Apa makna kebaikan dan akhirat yang terkandung dalam doa tersebut…?

Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata:

الحسنة في الدنيا: العلم والعبادة وفي الآخرة: الجنة

“Kebaikan di dunia adalah ilmu agama dan ibadah. Kebaikan di akhirat adalah surga.” [Lathooiful Ma’aarif: 290]

Imam Nawawi rahimahullah berkata mengenai pengertian doa tersebut

وَأَظْهَرُ الْأَقْوَال فِي تَفْسِير الْحَسَنَة فِي الدُّنْيَا أَنَّهَا الْعِبَادَة وَالْعَافِيَة ، وَفِي الْآخِرَة الْجَنَّة وَالْمَغْفِرَة ، وَقِيلَ : الْحَسَنَة تَعُمّ الدُّنْيَا وَالْآخِرَة .

“Pendapat yang lebih tepat mengenai tafsiran ‘kebaikan di dunia’ adalah ibadah dan ‘afiyah (kesehatan). Sedangkan ‘kebaikan di akhirat’ adalah surga dan ampunan Allah. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa kebaikan di situ mencakup umum untuk seluruh kebaikan di dunia dan akhirat.” (Syarh Shahih Muslim, 17: 13).

Ibnu Katsir menyatakan, “Doa sapu jagad ini berisi permintaan kebaikan di dunia seluruhnya dan dihindarkan dari seluruh kejelekan. Yang dimaksud kebaikan dunia adalah nikmat sehat, rumah yang lapang, istri yang penuh dengan kebaikan, rizki yang luas, ilmu yang bermanfaat, amal shalih, kendaraan yang menyenangkan, pujian yang baik serta kebaikan-kebaikan lainnya dengan berbagai ungkapan dari pakar tafsir. Apa yang disebutkan oleh para ulama pakar tafsir semuanya tidaklah saling bertentangan. Karena seluruh kebaikan dunia tercakup dalam doa tersebut.

Adapun kebaikan di akhirat yang diminta dalam do’a ini tentu saja lebih tinggi dari kebaikan di dunia yaitu dimasukkannya ke dalam surga, dibebaskan dari rasa khawatir (takut), diberi kemudahan dalam hisab (perhitungan amalan) di akhirat, serta berbagai kebaikan akhirat lainnya.

Adapun permintaan diselamatkan dari siksa neraka mengandung permintaan agar kita dibebaskan dari berbagai sebab yang menjerumuskan ke dalam neraka yaitu dengan dijauhkan dari berbagai perbuatan yang haram dan dosa, dan diberi petunjuk untuk meninggalkan hal-hal syubhat (yang masih samar/abu-abu) dan hal-hal yang haram.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 2: 122)

 

 

Beberapa Pelajaran penting yang bisa kita ambil dari doa memohon kebaikan dunia dan akhirat :

  1. Pentingnya menuntut ilmu agama dan mengamalkannya.

Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” HR. Ibnu Majah

  1. Ibadah harus berdasarkan ilmu.

Tujuan Allah Swt menciptakan jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya. Dalam rangka beribadah kepada Allah Swt maka seorang muslim harus memiliki ilmu tentang ibadah yang akan dikerjakan karena apabila seseorang melakukan ibadah yang tidak dilandasi dengan ilmu maka akan ditolak dan tidak diterima oleh Allah Swt. Imam Ibnu Ruslan berkata di dalam kitab Zubat beliau : barang siapa yang melakukan amal atau ibadah yang tidak di dasari oleh ilmu maka amalnya ditolak dan tidak diterima.

  1. Ilmu yang dimaksud adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman Salaf.
  2. Masuk surga dan selamat dari neraka adalah cita-cita setiap mukmin.
  3. Anjuran memperbanyak doa yang agung ini.

Sebagai seorang muslim kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca doa ini karena doa ini yang banyak sekali dibaca oleh Rasulullah Saw dan orang-orang sholeh terdahulu. Rasulullah Saw bersabda:

وَكَانَ أَنَسٌ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدَعْوَةٍ دَعَا بِهَا فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدُعَاءٍ دَعَا بِهَا فِيهِ

“Jika Anas radhiyallahu ‘anhu hendak berdoa, ia pasti berdoa dengan doa tersebut. Dan jika ia hendak berdoa dengan doa yang lain, ia pun menyisipkan doa tersebut di dalamnya.” (HR. Muslim no. 2690).

Ibnu Hajar rahimahullah menyebutkan,

لَمْ يَدْعُ نَبِيّ وَلَا صَالِح بِشَيْءٍ إِلَّا دَخَلَ فِي هَذَا الدُّعَاء

“Tidaklah seorang nabi maupun orang shalih berdoa melainkan mereka menggunakan doa ini.” (Fathul Bari, 2: 322).

Doa yang sering kita ucapkan ini ternyata punya kandungan makna yang mendalam. Semoga bisa diamalkan dan dipahami maknanya sehingga kita pun bisa bersungguh-sungguh dalam berdoa.

Ustadz Hamdani

Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *