Depok—Mahasiswa beastudi STT Terpadu Nurul Fikri (STTNF) mengikuti pelatihan perdana kepenulisan pada beberapa waktu lalu di kampus B gedung PPSDSM Nurul Fikri.
Pelatihan ini menghadirkan pemateri dari jurnalis Dompet Dhuafa, Rachmat Tullah, dengan harapan dapat menambah bekal bagi para peserta untuk menghasilkan karya tulis yang baik selama mengenyam pendidikan sebagai mahasiswa dhuafa berprestasi. Dan di akhir pendidikan mampu menyelesaikan sebuah buku inspiratif, sebagaimana yang disampaikan oleh Suranto selaku pembina beastudi STTNF.
“Penerima beasiswa diwajibkan aktif menulis dan mampu membuat satu karya menarik, yakni buku ‘Kisah Menggapai Mimpi’. Semoga melalui pelatihan ini dapat menjadi bekal untuk menyelesaikan projek tersebut,” ujar Suranto saat membuka forum pelatihan.
Dalam sesi pelatihan, Rachmat menjelaskan bahwasannya membaca atau memahami sebuah peristiwa merupakan salah satu kewajiban sebagai seseorang yang menekuni dunia jurnalistik, sebab kedua hal itu adalah dasar untuk membuat tulisan informatif (berita).
“Kaidah jurnalistik pun dapat diterapkan dalam berbagai karya tulis lain, seperti artikel, esai, bahkan fiksi yang memerlukan penggalian data/informasi secara aktual,” jelasnya.
Para peserta yang tengah duduk di bangku semester 1 ini pun sangat antusias menyimak pemaparan terkait jurnalistik dan jenis tulisan ilmiah hingga fiksi, selama tiga jam. Seperti yang dialami oleh Ryan, mengaku pelatihan yang telah diselenggarakan ini dapat membatu kebuntuan dalam menulis dan berkarya.
“Banyak ilmu yang Kak Rachmat sampaikan, sehingga mahasiswa pun pada saat itu merasakan menjadi jurnalis yang terpopuler. Tapi paling penting, pelatihan ini sangat membatu dalam menyelesaikan sebuah karya tulis sebagai tugas penerima beasiswa,” ungkap Ryan.
Acara pun ditutup dengan pembacaan puisi oleh Rachmat Tullah sebagai contoh rangkaian kata yang sarat akan estetika dan etika. (Laila/Rizka/Ryan)