Kabar Terbaru

Macam-macam Doa Iftitah Sebagai Sunnah dalam Penyempurnaan Shalat

Menyempurnakan shalat adalah salah satu hal yang wajib dilakukan oleh setiap orang yang beragama Islam. Salah satu cara menyempurnakan shalat adalah dengan membaca doa Iftitah. Hukum membaca doa Iftitah adalah sunnah. Namun meskipun hukumnya sunnah, dengan tidak membaca doa iftitah maka kesempurnaan shalat menjadi berkurang. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

“Shalat seseorang tidak sempurna hingga ia bertakbir memuji Allah dan menyanjungnya kemudian membaca Al-Qur’an yang mudah baginya.” (HR. Abu Daud dan Hakim; Shahih)

Dihukumi sunnah dan menjadi penyempurna dalam shalat, ternyata doa Iftitah terdiri atas lebih dari satu macam. Setidaknya ada beberapa doa Iftitah yang terdapat dalam kitab hadits dan beserta artinya:

Pertama, berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim

“Ya Allah jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah cucilah aku dari dosa-dosaku dengan air, salju, dan embun.”

Kedua, berdasarkan hadits riwayat Ibnu Majah

“Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah orang yang pertama berserah diri.”

Ketiga, berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim

“Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah pada waktu pagi dan petang.”

Keempat, doa yang dibaca Rasulullah saat Shalat Tahajud

“Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui yang gaib dan yang nampak. Engkau yang memutuskan di antara hamba-Mu terhadap apa yang mereka perselisihkan. Berilah petunjuk kepadaku untuk menggapai kebenaran yang diperselisihkan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus.”

Dengan banyaknya doa Iftitah yang ada di dalam hadits, maka kita dapat memilih ingin menggunakan yang mana. Jadi, jangan pecah hanya karena perbedaan doa Iftitah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *