Jika sekedar organ tubuh, salah satu fungsinya adalah pengecap rasa dan membantu kita berkomunikasi dengan baik. Tapi jika dilihat dari segi konsekuensi, lidah membantu kita menghasilkan pahala dan juga dosa.
Lidah yang baik adalah lidah yang basah dengan dzikir. Begitu juga dengan lidah yang membantu pemiliknya untuk mengeluarkan kalimat yang bermanfaat. Lidah yang bersih menunjukkan hati yang bersih. Lidah yang kotor tentu mencerminkan hati yang kotor.
عَنْ أَبِي الْخَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُا إِنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْمُسْلِمِينَ خَيْرٌ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Di zaman sekarang ini, sering kali kita terganggu dengan beberapa oknum artis di tanah air. Beberapa oknum tersebut tidak lagi malu saring serang dengan memviralkan swavideo mereka. Dalam video tersebut mereka saling hujat dan mengumbar aib masing-masing. Entah sakit jiwa atau tidak, sampai-sampai tak lagi malu mengumbar “urusan ranjang” di muka publik! Cuih!
Hal ini sudah jelas mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat. Tidakkah ada UU di negara mayoritas Islam seperti ini yang menjerat “lidah-lidah pengganggu” tersebut?
Tentunya kita berharap ada sanksi moral bagi lidah-lidah pengganggu tersebut. Apa itu? Blacklist! Jangan beri panggung lagi apapun bentuknya. Jangan tonton acara apapun yang menampilkan lidah-lidah tersebut!
Entah mereka mengetahui atau tidak bahaya umbar aib, terutama hadis berikut:
عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلْ الْإِيمَانُ قَلْبَهُ لَا تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِينَ وَلَا تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ فَإِنَّهُ مَنْ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعُ اللَّهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ يَتَّبِعْ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ
Semoga kita mampu menjaga lisan kita, aamiin.