Kabar Terbaru

Lidah Pengganggu Tak Punya Malu

Jika sekedar organ tubuh, salah satu fungsinya adalah  pengecap rasa dan membantu kita berkomunikasi dengan baik. Tapi jika dilihat dari segi konsekuensi, lidah membantu kita menghasilkan pahala dan juga dosa.

Lidah yang baik adalah lidah yang basah dengan dzikir. Begitu juga dengan lidah yang membantu pemiliknya untuk mengeluarkan kalimat yang bermanfaat. Lidah yang bersih menunjukkan hati yang bersih. Lidah yang kotor tentu mencerminkan hati yang kotor.

Lidah memang tidak bertulang namun mampu menyayat tajam melebihi pedang.  Rasulullah SAW berpesan kepada kita agar pandai menjaga lidah:

عَنْ أَبِي الْخَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُا إِنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْمُسْلِمِينَ خَيْرٌ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Dari Abu al-Khair bahwa dia mendengar Abdullah bin Amru bin al-Ash keduanya berkata, “Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Muslim yang bagaimana yang paling baik?” Beliau menjawab: “Yaitu seorang Muslim yang orang lain merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. Muslim).

Di zaman sekarang ini, sering kali kita terganggu dengan beberapa oknum artis di tanah air. Beberapa oknum tersebut tidak lagi malu saring serang dengan memviralkan swavideo mereka. Dalam video tersebut mereka saling hujat dan mengumbar aib masing-masing. Entah sakit jiwa atau tidak, sampai-sampai tak lagi malu mengumbar “urusan ranjang” di muka publik! Cuih!

Hal ini sudah jelas mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat. Tidakkah ada UU di negara mayoritas Islam seperti ini yang menjerat “lidah-lidah pengganggu” tersebut?

Tentunya kita berharap ada sanksi moral bagi lidah-lidah pengganggu tersebut. Apa itu? Blacklist! Jangan beri panggung lagi apapun bentuknya. Jangan tonton acara apapun yang menampilkan lidah-lidah tersebut!

Entah mereka mengetahui atau tidak bahaya umbar aib, terutama hadis berikut:

عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلْ الْإِيمَانُ قَلْبَهُ لَا تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِينَ وَلَا تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ فَإِنَّهُ مَنْ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعُ اللَّهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ يَتَّبِعْ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ

Dari Abu Barzah Al Aslami ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya namun keimanannya belum masuk ke dalam hatinya, janganlah kalian mengumpat seorang muslim dan jangan pula mencari-cari kesalahannya. Sebab siapa saja yang mencari-cari kesalahan mereka, maka Allah akan mencari-cari kesalahannya. Maka siapa saja yang Allah telah mencari-cari kesalahannya, Allah tetap akan menampakkan kesalahannya meskipun ia ada di dalam rumahnya.” (HR. Abu Daud).

Semoga kita mampu menjaga lisan kita, aamiin.

Wallahu A’lam.
Foto : Freepik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *