Fungsi utama kendaran adalah memindahkan posisi orang dari satu tempat ke tempat lain. Dahulu sebelum ada motor atau mobil, orang berkendara dengan menggunakan binatang, dari mulai keledai, unta atau kuda. Tidak puas dengan perorangan, maka terciptalah dokar alias delman agar bisa mengangkut lebih dari satu orang. Zaman terus berkembang dan terciptalah banyak inovasi sehingga terciptalah sepeda, motor, mobil, kereta kapal layar hingga pesawat. Apapun jenis kendaraannya, sekali lagi, fungsi utamanya adalah memindahkan posisi orang dari satu tempat ke tempat lainnya.
Keren boleh, mewah juga tidak masalah asal mampu saja belinya. Semahal apapun kendaraannya jangan sampai mengganggu orang lain. Memodifikasi kendaraan agar lebih terlihat gagah juga tidak salah selama hasil akhirnya adalah tidak mengganggu orang lain.
Tidak sedikit knalpot kendaraan roda dua yang dimodifikasi atau diatur di luar standar terutama pada bagian knalpot. Sering kita jumpai kendaraan bermotor roda dua yang suara knalpotnya membuat gendang telinga kita mau pecah! Jalan pelan saja masih mengganggu, apalagi dikendarai secara ugal-ugalan! Dengan memaikan gas “ngeng… ngeng.. ngeng” seakan sebuah kode agar kita segera menepi dan mempersilakan si empunya knalpot bising itu mendahului kita. Jika tidak kita berikan, semakin kencang dia memainkan gas dan bertambah pusinglah kepala kita. Jika tidak ada perintah sabar dalam Islam, ingin rasanya mulut kita mengeluarkan sunpah serapah super ampuh!
Bukan hanya di jalan raya, knalpot bising juga sangat mengganggu masyarakat ketika melewati pemukiman warga. Entah berapa banyak jamaah mesjid yang terganggu ketika melaksanakan salat jamaah maupun taklim. Entah berapa ibu yang terpaksa harus meninabobokan lagi bayi mereka yang kaget.
Wahai para orang tua yang mempunyai anak dengan motor berknalpot bising! Nasihatilah anak kalian! Ingatkanlah bahwa knalpot bising itu salah satu kezaliman. Ingatkanlah ayat ‘Wala Tamsyi Fil Ardhi Maraha! Janganlah kalian berjalan di atas muka bumi dengan arogan, sombong dan mau enak sendiri! Ingatkanlah anak-anakmu bahwa mereka bukanlah sopir ambulan atau sopir pemadam kebakaran yang “wajib berisik” untuk meyelamatkan nyawa orang!
Wallahu A’lam.
Tim Cordofa
Foto : Unsplash