Menunggu, itulah pekerjaan yang membosankan untuk dilakukan. Itulah yang di alami oleh Ahmad Yahya (63) setiap harinya. Ia hanya menunggu panggilan dari para pedagang ataupun pembeli di pasar Setu, Bekasi. Kakek ini bekerja sebagai kuli panggul yang penghasilan tiap harinya tidak menentu. Ia tinggal di Kp. Setu RT.002/001 Desa Telajung Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi bersama istrinya. Ia dan sang istri sampai saat ini belum di anugerahkan keturunan, meski ia pernah mengangkat seorang anak angkat yang saat ini telah berkeluarga.
Awalnya ia dan sang istri berjualan nasi uduk di depan kontrakannya, namun itu semua tidak berjalan dengan baik sehingga ia terpaksa tidak berjualan lagi. Pada tahun 2006. Ia bekerja sebagai kuli bangunan dan saat itulah matanya terkena semen bangunan sampai matanya tidak bisa lagi melihat dengan sempurna hingga saat ini.
Pada akhirnya, masjid Ar-Ridwan (Mitra LPM Dompet Dhuafa) menginformasikan kepada tim LPM Dompet Dhuafa keadaan dari kakek tersebut. Dan Tim LPM Dompet Dhuafa memberikan bantuan modal usaha kecil-kecilan dengan berjualan aneka makanan ringan dan bumbu dapur di dpean kontrakannya.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas bantuan ini, dengan bantuan ini saya bisa berjualan seperti sediakala dan tidak membuat badan saya sakit-sakit lagi lantaran menjadi kuli panggul di pasar, saya sangat berterimakasih kepada donatur Dompet Dhuafa melalui program pejuang keluarga ini” Tutur Ahmad Yahya.
Harapannya agar dagangannya dapat berjalan dengan baik dan mengangkat taraf hidup ia dan istrinya. (Fajar/Dompet Dhuafa)