Kabar Terbaru

Kiai Rasa Selebritas

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Sebelumnya saya mohon maaf ya, Pak Ustaz, jika pertanyaan saya ini dianggap lucu.  Biar bagaimana pun, saya memaksakan diri untuk bertanya agar cara pandang saya ini tidak keliru.

Sebetulnya pertanyaan yang akan saya ajukan ini berawal ketika saya menjadi panitia untuk kegiatan Maulid Nabi. Ketika kami rapat untuk menentukan penceramah, terjadilah sedikit perdebatan. Hal itu terjadi karena ada salah satu anggota rapat yang mengusulkan agar panitia mengundang Kiai Fulan.

Ketika nama Kiai Fulan dimunculkan, ada peserta rapat yang sangat tidak setuju. Kita sebut saja namanya Pak Naluf. Dia mengatakan begini:

“Kita akui bahwa Kiai Fulan sangat luas ilmunya dan sangat piawai berceramah. Tapi yang saya tidak setuju, beliau tidak mencontohkan kesederhanaan kepada umat. Lihat saja, ketika diundang ceramah kemana tempat, beliau selalu menggunakan mobil super mahal! Bukan cuma pamer mobil yang harganya selangit itu saja. Coba perhatikanyang  setiap beliau ceramah, jam tangannya selalu gonta-ganti dan semuanya mahal! Saya bukan asal ngomong, saya sudah sering hadir di saat beliau ceramah dan menyaksikan sendiri video –video beliau di sosmed!”

Ketika alasan keberatan sudah disampaikan, ada peserta rapat lainnya yang tidak setuju dengan pendapatnya dan berusaha membela Kiai Fulan. Ia mengatakan: “Biarin aja, itu urusan pribadi beliau sama Allah. Yang penting jamaah dapat pencerahan. Beliau seorang yang sangat alim (luas ilmunya). Saya rasa beliau punya alasan sendiri mengapa kerap tampil dengan gaya high class!”

Mendengar jawaban dari peserta tersebut, pak Naluf berusaha menguatkan argumen keberatannya. Dia mengatakan: “Kita sebagai panitia harus bijak dan cermat. Sumber dana kegiatan Maulid ini berasal dari jamaah dan donatur. Kita punya tanggung jawab moral. Masih banyak penceramah lain yang kita anggap sesuai antara perkataan dan gaya hidup.”

Karena terus terjadi perdebatan, dan tidak menemukan solusi alternatif, para peserta setuju diadakan voting. Dan hasilnya Panitia tetap mengundang Kiai Fulan.

Yang menjadi pertanyaan saya, apakah Kiai Fulan bisa kita katakan “Kiai Dunia” karena penampilannya yang serba High itu?

Demikian, Pak Ustaz. Saya mohon maaf jika pertanyaan saya terlalu panjang.

Wassalam.

Jawaban:

Wa’alaikumussalam Wr Wb.

Untuk pertanyaan ini, kami harus menjawabnya dengan sangat hati-hati karena ini menyangkut penilaian terhadap ulama.

Untuk membahas ini, kita bisa membahas dari berbagai segi. Langkah awalnya adalah dari perspektif fikih terlebih dahulu, yaitu bolehkah kiai memakai barang mewah?

Jika dari perspektif fikih, jawabnya tentu boleh, Kiai Fulan tidak mengenakan barang haram. Mobil mewah, jam tangan mewah dan pakaian perlente yang beliau pakai tentu halal dan hak beliau untuk memakainya.

Jika dipandang dari sudut lain, terutama dari perspektif tasawwuf, penampilan beliau memang terkesan jauh dari perilaku zuhud (bergaya sederhana dan menjauhi kemewahan dunia). Secara zahir, Kiai Fulan terkesan seorang kiai yang mengejar dunia (hubbud dunya). Tapi sekali lagi, ini hanya kesan, bukan suatu vonis final bahwa Kiai Fulan adalah orang yang benar-benar cinta dunia.

Lantas apa motivasi atau setidaknya alasan Kiai Fulan kerap tampil dengan gaya mewah setiap beliau ceramah?

Jika ini pertanyaannya, tentu kita tidak tahu sama sekali. Hanya beliau dan Allah dan beberapa orang yang sudah konfirmasi mengenai hal ini.

Karena kita tidak tahu, sebaiknya kita berbaik sangka saja, itu lebih baik dari pada kita berburuk sangka dan memberikan penilaian negative kepada seseorang, apalagi orang alim sekelas Kiai Fulan.

Loh, husnuzzhannya bagaimana? Wong nampak jelas beliau bergaya selebriti kok! Hehe, santai dulu, jika perlu seruput kopi dulu sebelum kita meneruskan pembahasan.

Agar kita berbaik sangka, kita bisa mempertimbangkan hal-hal berikut:

  • Beliau mensyukuri nikmat Allah. Adapun penilaian orang, Sang kiai juga berbaik sangka bahwa jamaah memahami bahwa beliau mensyukuri nikmat Allah. Dan bisa saja mobil atau aksesori yang beliau kenakan merupakan hadiah dari orang lain. Beliau memakainya untuk menyenangkan hati orang yang memberinya.
  • Bisa jadi beliau ingin merubah mind set masyarakat umum bahwa kiai itu rata-rata tidak kaya. Biasanya golongan kiai itu berasal dari kalangan menengah kebawah, jarang sekali yang memang sudah kaya sejak lahir, hehe. Jika ini benar, mungkin sang kiai ingin memperlihatkan bahwa seorang kiai itu juga punya wibawa, tidak bisa dipandang sebelah mata.
  • Bisa jadi sang kiai bermaksud memuliakan ilmu dan jamaah serta memuliakan masjid. Beliau mengenakan pakaian terbaik dan aksesori terbaik yang beliau miliki.
  • Bisa jadi sang Kiai ingin seperti Nabi Sulaiman yang menunjukkan kekayaan dari Allah kepada Balqis agar mau masuk Islam. Untuk menyadarkan orang yang merasa memiliki kemulian dari segi harta, biasanya lebih efektif disadarkan oleh orang yang minimal setara dengannya, apalagi lebih tinggi kedudukan sosialnya.
  • Dan masih banyak kemungkinan-kemungkinan lain yang menjadi alasan beliau agar kita berbaik sangka.

Lalu bagaimana jika ternyata sang Kiai betul-betul mengejar dunia? Ya bukan urusan kita, itu urusan beliau kepada Allah secara pribadi. Intinya, kita ambil saja ilmunya jika memang benar-benar alim.

Hal ini mungkin menjadi hikmah untuk anak-anak kita yang saat ini sedang menuntut ilmu di pesantren. Boleh jadi mereka  menjadi  ulama di masa yang akan datang. Jika mereka sudah beranjak baligh dan pulang liburan ke rumah, kita bisa berpesan begini:

“Nak, jika nanti kamu menjadi kiai atau ustaz, hiduplah dengan zuhud walaupun harta kalian berlimpah. Namun jika kamu diundang oleh konglomerat untuk ceramah, maka silakan kamu gunakan mobil paling mewah bahkan sewa jika perlu! Pakailah pakaian terbaikmu agar kamu memiliki wibawa dan nasihatmu didengar mereka. Tapi jika kamu diundang oleh jamaah masjid, terutama sebagian besar jamaahnya berasal dari kalangan menengah kebawah, sesuaikanlah pakaian dan perhiasannmu.”

Demikian, semoga bermanfaat.

Wallahu A’lam.
Foto : Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *