Siapakah yang tidak pernah salah? Ya Allah dong!
Setiap orang sudah pasti menginginkan negerinya sejahtera, aman dan sentosa. Tidak ada orang yang ingin negerinya miskin, sarat konflik apalagi dijajah negara lain.
Banyak teori dari para pakar bagaimana caranya menjadikan sebuah negara makmur sentosa. Yang namanya teori dari manusia, adakalanya tepat dan adakalanya meleset. Hanya ada satu kemutlakan yang pasti benar dan mustahil salah, yaitu Allah Yang Maha Haq. Allah menjanjikan bahwa suatu negeri bisa menjadi makmur, aman dan Sentosa jika penduduknya beriman dan bertakwa. Firman Allah:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.”
Apa hubungannya beriman dan bertakwa bisa menjadikan sebuah negeri menjadi makmur?
Mudah sekali menjawabnya! Yang memiliki bumi ini adalah Allah. Yang memberikan kemakmuran dan keberkahan siapa? Tentu Allah. Berkah itu artinya bertambahnya kebaikan. Sudah jelas sekali konsepnya, tinggal menjalankan saja.
Orang yang beriman dan bertakwa tentunya disiplin, jujur, rajin, punya etos kerja yang tinggi, amanah, bertanggung jawab dan suka berbagi, baik ilmu maupun materi. Orang yang beriman dan bertakwa tidak mau bermalas-malasan, tidak mau korupsi, tidak mau berbuat jahat, tidak mau sikut menyikut, tidak mau khianat, tidak mau judi, tidak mau mabuk, tidak mau makan yang haram, tidak mau egois, tidak mau merusak alam, tidak mau merusak generasi muda, tidak mau bohong, tidak mau melanggar hukum dan tidak mau-tidak mau lainnya yang besifat negatif. Orang beriman dan bertakwa maunya yang baik-baik saja, yang bersih saja, tidak mau yang kotor apalagi najis alias haram.
Untuk apa banyak orang pintar tapi minus iman, takwa dan akhlak? Untuk apa tinggi pangkat tapi zhalim dan menindas? Untuk apa banyak gelar di depan atau dibelakang nama tapi kerjaannya berbohong dan korupsi?
Sudah sangat jelas konsepnya! Apapun title dan jabatannya, jika dia bertakwa sudah pasti berkah. Apapun profesinya jika dia bertakwa sudah pasti berkah. Apapun status sosialnya, jika dia bertakwa sudah pasti manfaat dan berkah.
Yang perlu digaris bawahi, beriman dan bertakwanya bukan sendirian, salehnya jangan sendirian, tapi semua! Ya, semua! Ketakwaan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Indonesia.
Jangan berhenti dan menghentikan dakwah agar ketakwaan itu terus melekat dan meningkat pada setiap rakyat Indonesia.
Jangan mimpi makmur jika masih banyak koruptor, perusak generasi, pendukung LGBT, perusak hutan, perusak lingkungan, pemalas, penjudi dan alergi ulama!
Wallahu A’lam.
Tim Cordofa
Foto : Unsplash