Kabar Terbaru

Kenapa Rasul Sangat Dermawan Selama Ramadhan? (Bagian 2)

4. Rasul ingin menggabungkan ibadah shaum dan shadaqah sebagai pengantar masuk surga.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ali bin Thalib dijelaskan bahwa “sesungguhnya di dalam surga terdapat kamar-kamar yang terlihat bagian luarnya dari bagian dalamnya dan terlihat bagian dalamnya dari bagian luarnya. Sahabat bertanya: untuk siapa itu diberikan wahai, Rasul? Rasul menjawab: disediakan bagi orang yang berkata dengan perkataan yang baik, orang yang memberi makan orang lain, orang yang rajin berpuasa, dan orang yang shalat di malam hari ketika orang-orang sedang tidur” (HR. Tirmidzi). Semua ibadah yang disebutkan di dalam hadis, bisa terkumpul pelaksanaannya selama bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan orang bisa mengabungkan ibadah puasa, shalat malam, bershadaqah dan menjaga lisan agar puasa tidak rusak pahalanya.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Saw bertanya kepada sahabatnya: “siapa diantara kalian yang di pagi hari ini berpuasa?” Abu Bakar menjawab: “saya”. Nabi Saw bertanya lagi “siapa diantara kalian yang di pagi hari ini telah bershadaqah?” Abu Bakar menjawab: “saya”. Nabi Saw bertanya lagi “siapa diantara kalian yang di pagi hari ini telah mengantarkan mayat ke kuburan?” Abu Bakar menjawab: “saya”. “siapa diantara kalian yang di pagi hari ini telah menjenguk orang sakit?” Abu Bakar menjawab: “saya”. Rasul kemudian mengomentari: “tidaklah semuanya berkumpul pada seseorang kecuali ia berhak masuk surga. (HR. Muslim)

5. Rasul ingin menggabungkan ibadah shaum dan shadaqah sebagai penggugur dosa.

Ketika puasa digabungkan dengan shadaqah apalagi digabungkan dengan qiyamullail, akan sangat ampuh untuk menggugurkan dosa, melindungi dari neraka Jahannam dan dijauhkan darinya. Kata Rasul dalam hadis Anas, “puasa adalah perisai”. Dijelaskan di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal, “puasa adalah perisai, dan shadaqah menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan api (HR. Tirmidzi)”. Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan: “berlindunglah kalian dari api neraka, meskipun hanya dengan bershadaqah sekeping kurma.

6. Rasul merasa bahwa ibadah puasa bisa cacat dan berkurang pahalanya, sehingga perlu dibersihkan dan disempurnakan pahala yang berkurang dengan shadaqah.

Agar menjadi penggugur dosa, puasa harus terjaga dari segala yang harus dijaga selama berpuasa. Namun kebanyakan orang yang berpuasa tidak bisa menjaganya. Oleh karena itu di akhir Ramadhan diwajibkan setiap muslim menunaikan zakat fithri untuk membersihkan orang yang berpuasa dan menjadi makanan bagi orang miskin. Kata Ibnu Abbas, “Rasul mewajibkan zakat fithri sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan yang kotor, serta sebagai makanan bagi orang-orang miskin (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).

Baca Juga: Kenapa Rasul Sangat Dermawan Selama Ramadhan? (Bagian 1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *