Kejujuran merupakan hal yang sangat mahal, yang harus dimiliki oleh setiap manusia di muka bumi. Menjadi mahal dikarenakan semakin ke sini, semakin banyak orang yang berlaku tidak jujur. Perilaku ketidakjujuran yang sering kita dapat informasinya, baik itu dari media massa cetak maupun online adalah korupsi. Korupsi adalah suatu kegiatan penyalahgunaan kepercayaan oleh seseorang guna mengambil keuntungan dari pihak yang memberi kepercayaan. Jika kita amati lebih dalam, korupsi bukan hanya terjadi pada pejabat, tapi juga banyak terjadi pada kehidupan sehari-hari. Contohnya dari korupsi yang sering kita anggap bukan korupsi yaitu mencontek saat ulangan, memberikan dan menerima sogokan demi mencapai hal yang diinginkan dan banyak hal lainnya.
Dalam kehidupan ini kita banyak melakukan bisnis dengan modal kepercayaan. Tidak hanya berbisnis dengan manusia tapi juga dengan yang menciptakan manusia yaitu Allah SWT. Berbisnis dengan modal kepercayaan dengan manusia mungkin bukan hal yang terdengar asing, namun bagaimana dengan berbisnis modal kepercayaan dengan Allah SWT? Jika bumi ini kita ibaratkan sebgai sebuah perusahaan, maka Allah SWT yang menciptakan kita adalah stakeholder atau pemegang saham dan manusia adalah manajemennya.
Pemegang saham merupakan pemilik modal dan manajemen adalah bagian dari perusahaan yang bertugas untuk mengatur penggunaan modal dari stakeholder guna mencapai tujuan. Saat manajemen tidak jujur dan menyalahgunakan kepercayaan stakeholder, maka stakeholder dapat sewaktu-waktu menarik modalnya. Dimana modal ini bisa berupa tubuh yang digunakan ataupun kenikmatan-kenikmatan yang telah Allah SWT berikan, sehingga manajemen atau manusia tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Ilustrasi di atas merupakan islutrasi yang menjelaskan betapa pentingnya kejujuran, bukan hanya di mata manusia tapi juga Allah SWT. Betapa pentingnya kejujuran, dan tidak beruntungnya orang-orang yang berdusata telah dijelaskan dalam hadits dari Ibnu Mas’ud menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam bersabda,
“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Muslim)
Maka dari itu kita harus senantiasa berlaku jujur dan menghindari perilaku dusta. Karena jujur adalah perintah dari Allah SWT dan dusta adalah perilaku yang dilaknat oleh Allah SWT. Jujur itu harus, tidak hanya dari perkataan, tapi juga perbuatan dan keadaan.