Kabar Terbaru

Jangan Sebar Berita Yang Belum Jelas!

Terkadang ada berapa teman yang suka share info berantai baik melalui WAG atau japri. Satu sisi kita mengapresiasi mereka karena memang tujuannya baik, ingin berbagi informasi yang menurut mereka bermanfaat dan sayang jika diabaikan begitu saja.

Tanpa mengurangi hormat dan terima kasih kita kepada kawan-kawan itu, terkadang mereka tidak begitu ketat dalam menyeleksi atau menyaring informasi yang mereka terima dan yang akan di share itu. Ada saja informasi yang belum valid namun sudah terlanjur mereka share. Ya sukur-sukur sih jika memang informasi tersebut memang benar adanya walaupun tanpa referensi yang jelas.

Yang kita khawatirkan adalah jika informasi tersebut ternyata hoaks dan berefek negatif bagi yang mempercayainya, misalnya:
  • Video dalam bentuk narasi yang tidak jelas siapa pembuatnya mengenai sosok seorang tokoh. Tak jarang video ini membunuh karakter seseorang, terutama pada musim PILPRES. PEMILU, dan PILKADA. Biasanya video narasi ini bertujuan menjatuhkan lawan politik dan menggunakan jasa para buzzer yang tidak peduli halal-haram. Jika info model begini di share, tentu mengakibatkan perpecahan dan ikut-ikutan membeci seseorang.
  • Narasi-narasi agama yang belum jelas referensinya. Biasanya berupa tulisan singkat yang mengutip ayat-ayat Al-Qur’an yang ditafsirkan secara serampangan dan atau hadis-hadis bermasalah, bukan hanya dhaif saja, tapi berstatus munkar bahkan maudhu’ alias palsu. Jika tradisi ini terus berjalan, bahaya sekali! Orang bisa salah beragama. Salah beragama bisa menyebabkan orang menjadi teroris, merasa paling benar dan singgah di neraka!
  • Narasi-narasi bertemakan kesehatan yang belum jelas darimana sumbernya. Biasanya berupa tulisan singkat berupa tips-tips tertentu untuk menyembuhkan suatu penyakit. Jika tradisi ini dipertahankan, tentu berbahaya! Salah obat bisa menyebabkan bertambah parahnya penyakit bahkan bisa menyebabkan kematian.
  • Dan masih banyak lagi jenis informasi yang belum jelas lainnya namun dikemas dengan narasi-narasi yang seolah-olah ilmiah, agamis dan reformis.
Sebagai muslim yang baik, hendaknya kita lebih hati-hati dalam menyebarkan informasi, Jika belum jelas, lebih baik tidak latah ikut-ikutan share walaupun niatnya baik. Apa kaidah umumnya? Jelasnya ini:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (Q.S. Al-Hujurat: 6).

Wallahu A’lam.
Tim Cordofa.

 

Foto : Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *