وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
“Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (Q.S. Al-Falaq: 5).
Dan juga hadis berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ أَوْ قَالَ الْعُشْبَ
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Daud).
Yang namanya ‘warning’ dari Allah, sudah pasti serius dan ‘celaka dua belas’ bagi yang tidak mengindahkannya. Hasad alias dengki bukan saja bentuk pembangkangan kepada Allah, hasad juga merugikan orang yang didengkinya dan bisa meleber kepada orang lain yang tidak berkepentingan. Pokoknya, hasad itu ‘biang kerok’!
Sedikitnya, produk populer dari hasad adalah ghibah, qadzaf dan namimah. Tiga produk ini sangat menggangu kerukunan dan keharmonisan antar individu, komunitas, kelompok, bangsa, bahkan antar bangsa. Mudahnya, ghibah itu artinya menggunjing orang. Qadzaf artinya menuduh atau membunuh karakter orang lain dan namimah adalah adu domba.
Contoh yang kental kita rasakan saat ini, terutama menjelang Pilpres 2024, ghibah, qadzaf dan namimah itu sudah jadi konsumsi kita setiap hari. Akibat ulah buzzer lapar itulah yang membuat persaudaraan terancam pecah. Segala cara dilakukan buzzer lapar agar bisa terus makan dari uang haram. Dan sudah pasti, orang yang menggunakan jasa ‘buzzer lapar’ adalah para pendengki akut yang mempunyai kepentingan busuk yang penting bisa lenggang korupsi dan bisa lenggang injak orang!
Jangan termakan oleh buzzer lapar! Maksimalkan hati dan pikiran kita untuk memilih calon presiden yang menurut kita paling ideal demi kepentingan bangsa. Para calon presiden tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Para calon presiden adalah putra-putra terbaik bangsa. Jika kita termakan oleh ghibah, qadzaf dan namimah yang dilakukan secara masif oleh buzzer lapar dan orang dibalik mereka, artinya kita jadi ikut-ikutan hasad atau dengki! Jangan buang energi, mantapkan pilihan kita berdasarkan asas kebaikan dan silakan promosikan pilihan kita tanpa menjelekkan calon pilihan orang lain.
Wallahu A’lam.
Tim Cordofa.
Foto : Unsplash