Kabar Terbaru

Jangan Berisik!

Islam sangat memerhatikan kenyamanan bersama. Islam tidak mengajarkan umatnya mengubah suasana yang semula tenang menjadi gaduh terutama ketenangan publik. Masih ingat sabda Rasulullah tentang orang yang tidak dianjurkan ke masjid?

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَكَلَ ثُومًا أَوْ بَصَلًا فَلْيَعْتَزِلْنَا أَوْ لِيَعْتَزِلْ مَسْجِدَنَا

Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Barangsiapa makan bawang merah atau bawang putih, hendaklah ia menjauhi kami, atau beliau mengatakan, “Hendaklah ia menjauhi tempat shalat kami.” (HR. Bukhari dari jalur Jabir RA)

Artinya orang yang mulutnya berbau karena makan sesuatu janganlah dia berkerumun sebelum menghilangkan bau mulutnya.

Masih ingatkah juga hadis Rasulullah SAW yang menganjurkan mandi sunnah sebelum berangkat shalat Jum’at?

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ الْجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ

 Dari Abdullah bin Umar RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika salah seorang dari kalian mendatangi shalat jum’at hendaklah ia mandi.” (HR. Bukhari dari jalur Abdullah Ibn Umar RA).

Anjuran mandi sebelum shalat Jumat bertujuan agar aroma tubuh kita tidak mengganggu jamaah lain. Dua hadis ini hanyalah sekedar contoh bahwa Islam sangat memerhatikan kenyamanan bersama. Artinya Islam tidak berkenan umatnya mengganggu orang lain. Jika mau dicari, jelas masih sangat banyak hadis yang bericara tentang kenyamanan sosial.

Namun sayangnya ada saja oknum yang memanfaatkan teknologi, khususnya sosmed yang bukan pada tempatnya. Dan sayangnya pula oknum tersebut adalah orang yang cukup dikenal masyarakat. Jika dicermati lagi, oknum ini terkenal bukan karena sarat prestasi, tapi sarat sensasi dan minim prestasi. Dengan penuh kebanggaan oknum ini membuat konten yang isinya membuat “risih” masyarakat. Yang namanya “risih” tentu tidak pantas dan mengganggu kenyamanan bersama.

Entah podcast, entah swavideo via medsos yang isinya membicarakan sesuatu yang sangat tabu. Entah bagaimana bisa para oknum ini terlihat sangat bangga menceritakan pengalaman mereka berzina! Mereka tidak malu mengumbar aib yang seharusnya mereka tutup! Bukan hanya isi kontennya, tapi cara mereka bicara juga sangat vulgar dan berpakaian yang mengundang syahwat.

Bukan cuma “berisik” dengan pengalaman zina atau perselingkuhan, tapi juga berbagai statement yang isinya permusuhan atau perselisihan yang kerapkali ditampilkan. Dikit-dikit berantem! Dikit-dikit ancam sana ancam sini! Dikit-dikit hujat sana sini!

Seharusnya konten-konten berisik semacam ini tidak boleh viral. Tapi sayangnya sengaja atau tidak, kita ikut andil memviralkannya dengan jemari kita baik ikut serta mengeposkan di beranda sosmed maupun WA Grup. Sebaiknya jika kita mendapatkan hal semacam ini, diamkan saja, jangan ditonton biar sepi iklan! Jangan turut memviralkan agar anak-anak kita tidak menonton!

Lalu, apakah ada “berisik” yang dibolehkan? Ya ada! Berisik untuk memberantas kezhaliman dan ketidakadilan. Berisik semacam ini bermanfaat agar kaum muslimin punya kepedulian. Berisik semacam ini berguna untuk kontrol sosial agar negeri ini terus berjalan dengan nyaman. Jika berisik semacam ini marak, maka berisik-berisik yang dilakukan oleh oknum sarat sensasi dan minim prestasi ini tidak laku.

Wallahu A’lam.
Tim Cordofa

 

Foto : Unsplash

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *