Rasululah SAW merupakan sosok manusia terbaik yang tidak pernah membuat kita bosan untuk selalu mengingat beliau. Kita bisa mengenal karakter dan akhlak beliau melalui peristiwa-peristiwa faktual yang digambarkan dan diriwayatkan oleh para sahabat RA.
Salah satu sahabat perawi hadis yang cukup masyhur, Anas Bin Malik RA meriwayatkan bagaimana sikap Rasulullah yang begitu sabarnya menghadapi seseorang wanita yang mengusir nabi karena tidak menerima nasihat dari beliau.
Begini hadisnya:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِامْرَأَةٍ تَبْكِي عِنْدَ قَبْرٍ فَقَالَ اتَّقِي اللَّهَ وَاصْبِرِي قَالَتْ إِلَيْكَ عَنِّي فَإِنَّكَ لَمْ تُصَبْ بِمُصِيبَتِي وَلَمْ تَعْرِفْهُ فَقِيلَ لَهَا إِنَّهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَتْ بَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ تَجِدْ عِنْدَهُ بَوَّابِينَ فَقَالَتْ لَمْ أَعْرِفْكَ فَقَالَ إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الْأُولَى
Dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu berkata,: Nabi Shallallahu’alaihiwasallam pernah berjalan melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kubur. Maka Beliau berkata,: “Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah”. Wanita itu berkata,: “Kamu tidak mengerti keadaan saya, karena kamu tidak mengalami musibah seperti yang aku alami”. Wanita itu tidak mengetahui jika yang menasehati itu Nabi Shallallahu’alaihiwasallam. Lalu diberi tahu: “Sesungguhnya orang tadi adalah Nabi Shallallahu’alaihiwasallam. Spontan wanita tersebut mendatangi rumah Nabi Shallallahu’alaihiwasallam namun dia tidak menemukannya. Setelah bertemu dia berkata; “Maaf, tadi aku tidak mengenali Anda”. Maka Beliau bersabda: “Sesungguhnya sabar itu pada kesempatan pertama (saat datang musibah).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari hadis di atas, setidaknya kita bisa mengenal beberapa karakter dan akhlak Rasulullah SAW, diantaranya:
Sebagai orang yang tentunya sangat sibuk, Rasulullah masih saja berkenan mengingatkan dan menguatkan sang wanita agar senantiasa bertakwa dan bersabar.
Penyabar dan Tidak Arogan
Lihatlah bagaimana balasan atau respon sang wanita itu ketika diingatkan oleh Rasulullah! Alih-alih menerima nasihat, sang wanita justru menghardik dan mengusir Rasulullah SAW.
Lihatlah, bagaimana sabarnya Rasulullah dengan tidak membalas kemarahan. Sekelas pemimpin tertinggi di dunia, Rasulullah bisa saja balas menghardik dan memberikan hukuman berat kepada sang wanita.
Tapi semua itu tidak dilakukan oleh Rasulullah. Beliau mengeti bahwa sang wanita tidak mengenalinya.
Berkepribadian zuhud dan bersahaja.
Ketika sang wanita diberitahu oleh orang bahwa yang ia hardik adalah Rasulullah, ia lekas mengejar Rasulullah namun tidak berhasil ditemuinya.
Sang wanita pergi mencari rumah Rasulullah SAW. Dalam perjalanan menuju rumah beliau, sang wanita galau segalaunya. Ia sangat khawatir karena sedang berurusan dengan seorang pemimpin dunia. Ia sudah pasrah jika memang harus dihukum berat.
Namun begitu terperangahnya sang wanita ketika sampai di rumah Rasulullah SAW. Rumah sang pemimpin dunia itu tidak ada penjagaan seorang prajurit pun. Sebelumnya ia membayangkan bahwa rumah Rasulullah adalah istana super megah dan dikelilingi para prajurit sebagaimana istana-istana raja pada umumnya.
Akhirnya sang wanita memberanikan diri mengetuk pintu rumah beliau. Ketika sang wanita bertemu langsung dengan Rasulullah, ia spontan meminta maaf dan mengatakan bahwa dia tadi tidak tidak mengenali Rasulullah.
Rasulullah tidak marah dan justru memberikan nasihat kepada sang wanita bahwa sabar yang paling utama dan besar pahalanya adalah ketika saat menerima musibah pertama kali.
Ya Allah, adakah manusia lain semulia Rasulullah? Ya Allah, sampaikanlah salam cinta dan rindu kami yang teramat dalam ini kepada beliau dan pertemukanlah kami di surga-Mu, aamiin,