Kabar Terbaru

Investasi Cerdas, Inspirasi Inklusif Nabi Yusuf (Bagian 2)

Bagi seorang fund manager, penjelasan ayat tersebut cukup disimpulkan dalam 3 cara menarik. Pertama adalah Growth (pertumbuhan) yaitu dengan investasi saham. Kedua adalah Protection (Proteksi) yaitu dengan membeli Obligasi Pemerintah (SUN) dan terakhir Distribution (Distribusi) melalui structured product atau memacu produk domestik.

Dalam kehidupan, fund manager yang sesuai konsep syariah, mengacu pada Surat Yusuf ayat 47, yaitu aplikasi yang dapat diterapkan dalam keluarga. Inilah kiat investasi cerdas untuk orang tua dan anak yang bersama menyadari akan dua aspek penting, pertama anak adalah investasi orang tua ketika di alam kubur, doa anak yang sholeh menjadi amal jariyah yang menemani orang tua, kedua pertanyaan di dalam kubur, terkait harta yang didapat dari mana dan dibelanjakan untuk apa. Maka cukup dengan berlandaskan pada aspek-aspek ini, investasi cerdas dapat dilakukan.

Investasi biasa dikenal dengan istilah penanaman modal. Investasi cerdas bukan hanya itu, ia adalah sebuah proses menanam keberuntungan, dimana keberuntungan merupakan peningkatan daya beli sepanjang waktu. Bagi orang tua dan anak dapat menjadi fund manager dengan menimbulkan awarness (kesadaran) untuk membentuk masa depan yang lebih baik. Hendaklah orang tua mendidik anak sedari dini untuk bisa berwirausaha dan berinvestasi dengan asset growing. Anak tidak perlu diajarkan untuk menabung, karena hal itu lebih dibutuhkan oleh orang tua ketika memasuki masa pensiun yaitu asset liquid. Dan dengan orang tua yang tidak dapat menjamin dapat meninggalkan warisan yang layak, maka anak sudah lebih dulu hidup mandiri dan terbiasa berinvestasi.

Investasi yang merupakan sebuah proses menanam keberuntungan dapat dilakukan dengan banyak cara. Bisa dengan investasi melalui pendidikan ataupun property. Dalan investasi pasar modal syariah pembelian reksadana dan saham menjadi rekomendasi dengan memperhatikan kunci dalam berinvestasi (ELVIS : Earning, Liquidity, Valuation, Interest Rate, Sentiment).

Beberapa panduan dalam berinvestasi hingga mencapai kemakmuran, pertama adalah pay yourself first, yaitu berinvestasi bukan dari pendapatan sisa dan kedua dengan perhitungan asset growing dengan menggunakan rumus (100 – umur). Panduan ketiga adalah membiayai long-term asset dari long-term liability. Keempat, diversifikasi antar asset (termasuk untuk pendidikan dan perjalanan) sesuai fase siklus bisnis dan panduan terakhir adalah untuk tidak mengutamakan alokasi asset saham di masa pensiun.

Investasi cerdas, terutama investasi di pasar modal syariah adalah mudah. Mulai dari masa muda untuk terbiasa berinvestasi. Mengubah paradigma masyarakat muda dari saving society menjadi investing society, karena hanya orang tua masa pensiun saja yang butuh asset liquid dengan menabung. Kemakmuran mudah tercapai ketika sudah sampai pada titik freedom financial (kebebasan finansial), yang berarti menanam keberuntungan berkelanjutan. Berhutang dalam berinvestasi juga tidak diperkenankan, karena dalam hadits Rasulullah juga dijelaskan bahwa orang yang berhutang akan mengalami kesedihan di malam hari dan kehinaan di siang hari. Maka investasi cerdas adalah dengan menerapkan saran dari Nabi Yusuf (Inspirasi Inklusif).

  • Penulis: Nanda Yanti (Mahasiswa STEI SEBI)

One thought on “Investasi Cerdas, Inspirasi Inklusif Nabi Yusuf (Bagian 2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *