Wahai Para Ibu, Jadilah Seperti Ibunda Hajar!

Ketika disebut nama Ibunda Hajar, tentu kita juga teringat dengan nabi Ibrahim As. dan Nabi Ismail As. Dari tiga tokoh besar inilah lahirlah sejarah dan kisah penuh hikmah yang sangat menggugah, menggetarkan jiwa, membuat mata kita berkaca-kaca dan menumbuhkan semangat kita untuk menjadi ayah yang baik, istri yang baik dan anak yang baik.
Hajar, seorang istri yang memiliki kesabaran super ekstrim. Kesabaran itu dirasakan di awal-awal beliau dikaruniai seorang anak. Karena kecemburuan Sayyidatuna Sarah, Ibrahim As. menempatkan anaknya Ismail yang masih bayi dan Sayyidatuna Hajar ke suatu tempat yang sangat sunyi dan kering, yang sekarang kita kenal dengan Al-Bait Al-Haram. Ya, Allah memerintahkan Ibrahim agar menempatkan anak dan istrinya di tempat itu.
Ketika Nabi Ibrahim melangkah untuk pergi meninggalkan istri dan anaknya Ismail yang masih bayi, istrinya Hajar memegangi baju sang suami seraya berkata:”Kemanakah engkau akan pergi dan meninggalkan kami di tempat yang tidak bisa mencukupi kami” Ibrahim tidak menjawabnya. Ketika pertanyaan berulang yang tidak dijawabnya itu, Hajar berkata:””Wahai Ibrahim apakah Allah memerintahkanmu melakukan hal ini?”, Ibrahim lalu berkata: ”Benar!”, Hajar kembali berkata:”Jika demikian, Allah tidak akan menyianyiakan kami”. (Al-Bidayah Wa An-Nihayah, Ibn Katsir).
Istri manakah yang sesabar beliau? Ratusan ribu kilometer telah ditempuh untuk pergi ke tempat itu! Naik pesawatkah? Bawa bayi pula. Sesudah sampai, justru malah ditinggalkan dengan bayi kecil yang seharusnya terlindungi dari terik dan tandusnya padang pasir! Tidak ada makanan, air, pohon dan seorang pun selain mereka. Sanggupkah kalian seperti Hajar, wahai para istri, wahai para ibu? Bersyukurlah kalian dengan rumah yang kalian tempati saat ini, tidak merasakan tandusnya padang pasir! Bersyukurlah dengan stok makanan dan banyaknya buah di kulkas rumah kalian! Bersyukurlah dengan fasilitas yang Allah berikan saat ini!
Dari kesabaran Sayyidatuna Hajar, kita mengenali Zamzam, air kebanggan umat Islam sedunia! Zamzam tidak ada begitu saja, ia ada dengan izin Allah karena wasilah perjuangan seorang ibu yang berlari 7 kali Shafa dan Marwa! Terbayanglah betapa gundahnya seorang ibu yang mendapati bayinya menagis kehausan di teriknya matahari dan tandusnya padang pasir! Dari peristiwa inilah kita mengenal sa’I yang apabila tidak dilakukan maka gugurlah haji dan umrah seseorang.
Tidak hanya sampai sini! Kesabaran super ekstrim itu kembali terulang di saat sang suami mengabarkan kepada Sayyidatuna Hajar. Suatu kabar yang tidak mungkin bisa diterima oleh seorang istri dan anak manapun! Terbayanglah kepedihan dan kegundahan seorang istri ketika harus menerima kabar bahwa sang suami diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih satu-satunya putra kesayangan mereka! Wahai para istri dan para ibu sedunia, sanggupkah kalian seperti Hajar? Tidakkah air mata kalian menetes ketika ingat sejarah ini?
Wahai para istri dan para ibu, jadilah seperti Sayyidatuna Hajar! Kokohkan kesabaran kalian ketika menerima ujian dari Allah. Jadikanlah keimanan dan cinta kepada Allah sebagai energi untuk menjalani ujian dari Allah. Ujian apa saja! Bersabarlah ketika mendidik anak dan bersyukurlah dengan rezeki yang Allah titipkan melalui suami kalian yang shaleh itu!
Wahai para ayah dan para suami! Jadilah seperti Ibrahim! Dia menjadikan cinta dan ketaatan kepada Allah dalam menata keluarga! Bertakwalah kalian kepada Allah dan bekerjalah dengan maksimal dan halal untuk menafkahi keluarga kalian!
Wahai para anak, baik laki maupun perempuan! Jadilah kalian seperti Ismail! Dia sangat mencintai dan sangat santun kepada ayah dan ibunya. Jadilah kalian anak yang shaleh dan taat kepada orang tua! Berjanjilah untuk selalu santun dan taat kepada orang tua! Berjanjilah untuk menjadi anak yang beguna bagi agama, orang tua dan bangsa!.
Wallahu A’lam.
Tim Cordofa.
Foto : Unsplash