Pemimpin Boneka, Berbahaya!

Negara besar harus memiliki pemimpin yang mempunyai kapasitas besar pula. Besar apanya? Ya tentu besar ketakwaannya, besar jiwanya, besar ilmunya, besar kecerdasannya, besar wibawanya, besar akhlaknya dan besar ketegasannya dan tentu besar cintanya kepada rakyat.
Besar cintanya kepada rakyat harus dapat dibuktikan dengan nyata. Cintanya murni, bukan basa-basi dan cinta karet. Cinta kepada rakyat tentu dapat dibuktikan dengan kebijakan-kebijakannya yang pro rakyat, bukan pro lintah darat yang maunya untung sendiri dan menindas rakyat.
Negara yang kaya akan sumber daya alam seperti Indonesia, tentu menjadi “kue empuk” yang tentunya diincar oleh mereka yang punya ambisi menguasai. Kaum berduit level raksasa juga tidak tinggal diam, mereka berupaya sekuat tenaga ingin memonopoli ekonomi rakyat dan menguasai tanah-tanah rakyat dengan uang mereka. Dengan berbagai alasan, penduduk asli suatu daerah tidak lagi menempati tanah kelahirannya dan pergi entah kemana.
Indonesia masih mempunyai banyak lahan kosong dalam jumlah besar. Tengoklah Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau lainnya! Jika lahan-lahan kosong atau bisa kita sebut pulau-pulau itu dibeli dan dikuasai oleh “kaum raksasa”, Yo Wis, rakyat akan semakin tersingkirkan dan menjadi budak di negeri sendiri.
Disinilah pentingnya seorang pemimpin. Dia adalah orang yang diamanatkan oleh negara untuk menjaga, mengurus dan mengelola negara dengan baik. Jika salah urus dan kelola, negara bisa bangkrut dan leluasa dijajah oleh “kaum raksasa” tadi.
Kaum raksasa dan para penghianat bangsa tidak akan pernah berhenti memuluskan ambisi mereka. Mereka akan berupaya dengan segala cara menjadikan pemimpin suatu negara sebagai boneka dengan uang mereka. Yang namanya boneka akan selalu terlihat lucu dan baik namun tidak bisa berbuat apa-apa. Boneka memang lucu bagi anak kecil, namun sangat berbahaya bagi sebuah negara.
Oleh karena itu, pemilihan pemimpin yang dilakukan oleh sebuah negara menjadi hal yang sangat penting. Intinya, jangan sampai calon pemilih memimpin calon pemimpin yang hanya terlihat berkapasitas besar, namun sangat berpotensi menjadi boneka karena mudah sekali diatur dan didikte oleh kaum raksasa. Yang namanya boneka tentu menurut saja, mau dilempar, dibanting atau juga ditekuk kepalanya. Namanya juga boneka! Tidak bisa berbuat apa-apa dan tentunya berbahaya bagi sebuah negara!
Ayo, rajinlah mengamati tindak tanduk para calon pemimpin sebuah negara. Simaklah bagaimana gagasan yang dimilikinya. Lihatlah kepada siapa dia berpihak, kepada rakyatkah atau kaum raksasa!
Wallahu A’lam.
Foto :Pixabay