-->

Negeri Sepi

Da'i Ambassador Sebelum ke inti judul tulisan ini, sebelumnya kita akan membahas bagaimana hukumnya dalam Islam mengenai perkawinan yang memang sengaja tidak mau memiliki keturunan. Jawabannya adalah mubah alias boleh. Memiliki anak adalah salah satu tujuan dalam berumah tangga (Hifz An-Nasl). Islam menganjurkan agar kita memiliki keturunan, sebisa mungkin banyak dalam konteks mampu mendidiknya dengan baik. Jika konteksnya adalah hukum, maka nikah hanya sebatas proses agar pergaulan seorang laki-laki dan perempuan menjadi halal saja. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya agar memiliki keturunan yang banyak, sebagaimana hadis:

??????????? ?????????? ?????????? ???????? ????????? ?????? ?????????

"Nikahkanlah wanita-wanita yang penyayang dan subur (banyak keturunan), karena aku akan berbangga kepada umat yang lain dengan banyaknya kalian." (HR. Abu Daud melalui jalur Ma’qil Ibn Yasar RA). Lihat dan perhatikan dengan cermat! Rasulullah berpesan agar menikahi wanita yang penyayang, baik kepada suaminya, anaknya atau keluarga suaminya. Logisnya, Rasulullah tidak menganjurkan menikahi wanita yang cantik tapi hanya cinta uang suaminya saja, tidak cinta mertua dan iparnya! Jangan sampai ada slogan "Ada uang abang sayang, tak ada uang abang ditendang!" Cantik saja tidak cukup! Yang ideal adalah cantik, salihah dan penyayang. Pesan lainya adalah anjuran menikahi wanita yang subur agar memiliki banyak keturunan. Perhatikan dengan seksama! Alasan Rasulullah SAW adalah agar beliau bangga dengan banyaknya umat di hari kiamat! Hati-hati memahami hadis ini, maksudnya adalah beliau bangga dengan banyaknya umat beliau yang masuk surga, bukan banyak tok! Bagi yang cerdas, tentu paham bahwa banyak anak di sini dimaksudkan bukan hanya dari segi kuantitas saja, tapi kualitas. Artinya orang tua disuruh mendidik anaknya agar anak-anak mereka menjadi anak-anak yang saleh. Sangat tidak mungkin Rasulullah bangga dengan banyaknya umat tapi masuk neraka! Bayak sekali manfaat memiliki anak yang saleh. Di antaranya adalah doa dari anak tersebut untuk orang tuanya. Tidak berhenti sampai di situ, anak saleh bisa menjadi wasilah syafaat untuk orang tuanya di akhirat. Lihatlah bagaimana kerasnya usaha saudara-saudara kita yang belum memiliki anak padahal sudah bertahun-tahun berumah tangga. Betapa sabarnya mereka berharap dan berdoa kepada Allah agar dianugerahi keturunan. Simaklah kembali kisah Nabi Zakariya dan istrinya dan juga kisah Nabi Ibrahim dengan istrinya, Sarah. Bersyukurlah bagi orang yang Allah titipkan amanah berupa anak! Jaga dan didiklah mereka sebaik mungkin agar menjadi penerus yang saleh dan bermanfaat untuk umat. Sekarang kita beralih kepada beberapa fenomena zaman sekarang. Di beberapa negara maju, ada fenomena super konyol dan nyeleneh, terutama di beberapa negara maju di dunia ini. Tidak sedikit dari mereka yang tidak mau menikah karena alasan tidak mau memiliki anak. Begitupun mereka yang resmi menikah, tapi memang tidak mau memiliki anak. Alasan mendasar mereka adalah kesibukan mengisi perut dan ingin memiliki pundi emas yang banyak. Menurut mereka, memiliki anak dianggap menjadi penghambat karir dan pekerjaan. Akibatnya, banyak dari mereka yang membujang sampai tua alias bujang lapuk! Bukan suuzan sih, free sex di negara maju bukan rahasia umum. Sangat mungkin mereka hobi “Kumpul Babi” untuk memenuhi kebutuhan biologis! Jika ini yang terjadi, tentu lebih parah dari kawanan babi itu sendiri sebab babi saja punya anak! Artikel ini bukan pepesan kosong! Saat ini di Jepang ada istilah “Akiya”, yaitu rumah kosong tanpa ahli waris. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, awal 2023 tercatat berjumlah 9 juta unit! Yang empunya rumah sedang berurusan dengan ‘Munkar-Nakir” dan nihil ahli waris. “Gile Lu Ndro, mubazir tau!” cetus Kasino kepada temannya, Indro. Selain itu, alasan banyaknya Akiya adalah karena banyaknya kaum muda yang pindah ke kota untuk mencari pekerjaan yang menjanjikan. Populasi Jepang menurun drastis terhitung 40 tahun terakhir. Permasalahan ini sangat dianggap serius oleh pemerintah Jepang. Negara ini khawatir jika gaya hidup penduduknya terus terpola seperti ini. 100 tahun kemudian, Jepang bisa minus tentara, ilmuan, pengusaha, negarawan, teknokrat dan sebagainya. Ini bahaya bagi Jepang. Bisa jadi negara miskin dan dijajah dong! Akhirnya, pemerintah Jepang mengambil Langkah-langkah pencegahan sejak dini, di antaranya adalah menawarkan hadiah besar bagi pasutri yang ingin memiliki anak (dikutip dari https://fb.watch/iG0OpAfU15/). Sebetulnya ada satu hal lagi yang juga sangat membahayakan seluruh umat manusia di dunia. LGBT! Bukan cuma perusak moral paling efektif, budaya laknat ini bisa mengancam punahnya umat manusia karena tidak mungkin ada keturunan! Budaya gila ini merupakan ancaman bagi setiap negara! Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk menolak LGBT! Generasi kita harus diselamatkan! Pesan Allah dan Rasul-Nya tidak mungkin pernah salah! Hati-hati dengan “Negeri Sepi”! Emang kenapa? Banyak hantunya? Wallahu A’lam. Tim Cordofa   Foto : Unsplash

Bagikan Konten Melalui :