Narapidana Belajar Membaca Al-Qur'an

SEMARANG – Sejumlah 88 orang narapidana (napi) mengikuti acara Amazing Muslimah di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Wanita Semarang pada beberapa waktu lalu. Acara ini diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa melalui Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) guna memberantas buta huruf Al-Qur’an di kalangan muslimah. Rata-rata peserta adalah terpidana kasus narkoba.
“Kami bersyukur dan berharap Dompet Dhuafa terus ada di lapas karena kegiatan seperti ini sangat ditunggu-tunggu,” ujar seorang napi yang sudah 4 tahun mendekam dalam sel tahanan.
Menurut salah satu pengurus, lapas merupakan taman surga bagi para tahanan.
“Di sini taman surga untuk napi, kalau tidak, kemungkinan kecil mereka berinteraksi dengan Al-Qur’an,” tuturnya.
Ia menambahkan para napi mulai kembali pada jalan agama, disebabkan oleh suasana lapas penuh rasa kekeluargaan. Terlihat ketika persiapan acara, mereka bersama-sama ikut serta membantu menyiapkan berbagai perlengkapan seperti sound, mendekorasi panggung, dan memasang banner dengan antusias.
“Kekeluargaan di lapas terasa sangat hangat. Mereka sedikit demi sedikit berubah menjadi lebih baik untuk kembali bertaubat dan belajar berukhuwah,” tuturnya kembali.
Ia juga berharap ada lembaga atau komunitas lain dapat mengedukasi di tanah lapas ini, terutama mengenai jilbab, karena kebanyakan para napi belum paham untuk menutup aurat secara benar.
Acara Amazing Muslimah berlangsung secara meriah dari pukul setengah sepuluh sampai bakda ashar. Kedepannya peserta akan dibimbing oleh Ustadz Genry (Dai Cordofa) untuk belajar membaca Al-Qur’an secara berkala dalam Forum Halaqah Qur’an.
Amazing Muslimah merupakan gerakan membebaskan muslimah Indonesia dari buta huruf Al-Qur’an, mulai dari awal mengenal huruf hijaiyah, hingga bisa dengan lancar membaca Al-Qur’an. Program ini digagas oleh Peggy Melati Sukma bersama Dompet Dhuafa. (Rachmat/Arifah/Dompet Dhuafa)