Nabi Adam AS Bukan Manusia Pertama?
Terjemah ayat Al-Qur'an bukanlah satu-satunya cara untuk menyimpulkan makna sebuah ayat. Kita membutuhkan penjelasan para ulama tafsir untuk membantu kita memahami. Simak artikel singkat berikut!

Suatu ketika Kong Ali melihat kedua cucunya, Malih dan Rahmat berdiskusi mengenai kemungkinan adanya manusia sebelum Nabi Adam. Semula Kong Ali tidak begitu tertarik karena menganggap materi diskusi mereka itu mengada-ada.
Yang membuat Kong Ali akhirnya menyimak diskusi karena salah satu cucunya, Malih, mengutip ayat Al-Qur’an sebagai dasar argumentasinya. Bergabungnya Kong Ali tentu bukan untuk ikut diskusi sungguhan, tapi karena kekhawatiran kesalahpahaman sang cucu dalam memahami ayat yang dikutipnya.
Malih berujar: “Manusie pertame bukan Nabi Adam. Kalo khalifah pertame emang iye, Nabi Adam. Ente apal kan, ayat 30 Surat Al-Baqarah? Nih, ane bacein dah:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ.
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Malih melanjutkan: “ Di situ kan jelas, Malaikat protes dan khawatir kalo nanti Allah mengutus atau menjadikan seorang khalifah di atas bumi, nanti manusia bisa bikin rusak dan saling bunuh. Malaikat ngomong gitu bisa jadi mereka mengalami atau menyaksikan manusia sebelum nabi Adam yang menempati bikin onar!” Nah, bise dong kite yakin ade manusie sebelum Adam!”
Mendengar argumen yang disampaikan Malih, tetiba Rahmat diam seribu bahasa dan sepertinya setuju dengan pendapat Malih.
Melihat demikian, Kong Ali khawatir dengan Malih dan Rahmat yang memahami ayat tadi sebagai kesimpulan Bahwa Nabi Adam bukan manusia pertama.
Kong Ali berkata: “ Maaf nih ye, Engkong tadinye kaga mao nyampur, tapi Engkong harus ikut komen. Bagi orang awam kaye kite, baiknye jangan langsung ambil kesimpulan dari ayat yang kite pahamin lewat terjemahan. Pendekatan pemahaman lewat terjemah buat langkah awal aje. Kite mesti sering ngaji tafsir lewat guru-guru kite. Engkong ambil dulu dah tafsir Jalalain yang dulu pernah Engkong pelajarin di pondok. Lih, bikin kopi pait jangan pake gule ye, sambil nunggu Engkong ambil kitab!”
Ketika kopi sudah tersedia di meja, tak lama Engkong pun tiba dengan membawa Tafsir Jalalain dan satu kitab lagi, Tafsir Ibnu Katsir.
Kong Ali berkata: “Lih, nih kite buke ayat yang tadi ente jadiin argumen, Q.S. Al-Baqarah ayat 30, Langsung engkong bacein aje ye dari Tafsir Jalalain:
[ و ] اذكر يا محمد [ إذ قال ربك للملائكة إني جاعل في الأرض خليفة ] يخلفني في تنفيذ أحكامي فيها وهو آدم [ قالوا أتجعل فيها من يفسد فيها ] بالمعاصي [ ويسفك الدماء ] يريقها بالقتل كما فعل بنو الجان وكانوا فيها فلما أفسدوا أرسل الله عليهم الملائكة فطردوهم إلى الجزائر والجبال [ ونحن نسبح ] متلبسين [ بحمدك ] أي نقول سبحان الله وبحمده [ ونقدس لك ] ننزهك عما لا يليق بك فاللام زائدة والجملة حال أي فنحن أحق بالاستحلاف [ قال ] تعالى [ إني أعلم ما لا تعلمون ] من المصلحة في استخلاف آدم وأن ذريته فيهم المطيع والعاصي فيظهر العدل بينهم ، فقالوا لن يخلق ربنا خلقا أكرم عليه منا ولا أعلم لسبقنا له ورؤيتنا ما لم يره فخلق الله تعالى آدم من أديم الأرض أي وجهها بأن قبض منها قبضة من جميع ألوانها وعجنت بالمياه المختلفة وسواه ونفخ فيه الروح فصار حيواناً حساساً بعد أن كان جماداً.[1]
Engkong terjemahin biar pade ngarti, begini: "Dan ingatlah Wahai Muhammad, ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi.' Dia yang akan menggantikan dalam melaksanakan perintah-perintah-Ku di bumi, yaitu Adam. Para malaikat berkata, 'Apakah Engkau akan menjadikan di bumi makhluk yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan darah, seperti yang dilakukan oleh bangsa jin yang telah ada sebelumnya di sana? Mereka telah melakukan kerusakan sehingga Allah mengirimkan malaikat untuk mengusir mereka ke pulau-pulau dan gunung-gunung.' Kami bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu dari segala yang tidak layak bagi-Mu.' Ini merupakan kalimat yang menunjukkan keadaan, yaitu kami lebih pantas untuk dilantik sebagai khalifah. Allah berfirman, 'Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui,' yaitu hikmah di balik pemilihan Adam dan bahwa keturunannya terdiri dari yang taat dan yang durhaka, sehingga keadilan dapat tampak di antara mereka. Maka mereka berkata, 'Tuhan kami tidak akan menciptakan makhluk yang lebih mulia dari kami, dan kami lebih tahu karena kami telah mendahului mereka dan melihat apa yang belum mereka lihat.' Allah kemudian menciptakan Adam dari permukaan tanah, yaitu dengan mengambil segenggam tanah dari berbagai warna dan mencampurnya dengan air yang berbeda, lalu membentuknya dan meniupkan roh kepadanya, sehingga ia menjadi makhluk yang hidup dan peka setelah sebelumnya ia adalah tanah."
“Nah, di kitab ini dijelasin, siape yang dulu ngerusak bumi sebelum Adam diciptain. Mereka bukan manusia, tapi bangsa Jin. Dan mesti ente pahamin, Malaikat bukan protes sama Allah, Malaikat cuman khawatir doang. Ga mungkin Malaikat berani protes,” ujar Kong Ali dengan sabar menjelaskan.
“Oh, gitu ye, Kong?” ujar Malih sambil sedikit melongo.
“Astaghfirullah Al Azim. Bener banget, Kong. Terjemahan doang kaga cukup buat kite nyimpulin ayat Qur’an,” Malih memberi tanggapan.
Kong Ali menyambut: “Iye, makenye pade ngaji Tafsir dah. Kalo mau tambah yakin, keterangan bahwa bumi duluan ditempatin bangsa Jin, bukan cume Tafsir Jalalain doang. Kalo mau buke Tafsir Ibnu Katsir juge same. Nih, Engkong bacein:
فأول من سكن الأرض الجن فأفسدوا فيها وسفكوا الدماء ، وقتل بعضهم بعضا . قال : فبعث الله إليهم إبليس في جند من الملائكة - وهم هذا الحي الذي يقال لهم : الجن - فقتلهم إبليس ومن معه ، حتى ألحقهم بجزائر البحور وأطراف الجبال[2].
"Yang pertama kali mendiami bumi adalah jin, namun mereka membuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan darah, saling membunuh satu sama lain. Maka, Allah mengutus Iblis bersama sekelompok malaikat—mereka adalah golongan yang disebut jin—untuk membunuh mereka. Iblis dan pasukannya membunuh mereka hingga mereka diusir dan dipindahkan ke pulau-pulau di lautan dan ujung-ujung pegunungan."
"Dah jelas ye, manusia pertama ude pasti Nabi Adam AS. Ga ade yang laen!" Tapi biar begitu, ade juge seorang ahli yang bilang kalo Nabi Adam AS bise disebut Homo Sapiens Sapiens pertame, bukan termasuk manusie purbe. Sang Ahli, Bang Ali Akbar, die Arkeolog UI juge jelasin kalo Nabi Adam diciptain udeh sempurne semue baik anatomi, fisiologi dan morfologinye,"[3] tegas Kong Ali mengakhiri diskusi antara Malih dan Rahmat.
Diskusi antara Malih dan Rahmat, lalu Kong Ali turut serta, mengingatkan kita bahwa terjemahan ayat saja tidak cukup untuk menyimpulkan makna ayat yang kita baca. Kita memerlukan tafsir (penjelasan) dari para ulama, khusunya ulama terkemuka di bidang tafsir, baik ulama klasik maupun kontemporer.
Wallahu A’lam.
Foto : Freepik
-----------
[1] Jalaluddin Al-Mahalli – Jalaluddin As-Suyuthi, Tafsir Al-Jalalain Al-Muyassar, Maktabah Libnan Nasyirun, Beirut, Cetakan Pertama , Tahun 2003, Hal. 6.
[2] Ismail Ibn Umar Ibn Katsir, Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, Dar Ibn Hazm, Bairut, Cetakan Pertama, 1420 H/2000 M, Hal. 115.
[3] https://inet.detik.com/science/d-7240009/nabi-adam-bisa-disebut-homo-sapiens-sapiens-pertama diakses pada 17 Juli 2025 pukul 14.00 WIB