
Tidak kunjung reda air mata mengalir pada sejumlah wilayah di tanah air akibat bencana atau musibah alam yang melanda. Satu persatu warga dievakuasi ke tempat pengungsian seadanya, mereka hanya membawa baju yang sedang terpakai, sebab benda-benda berharga lain telah hanyut atau terbakar dan tidak sempat terselamatkan. Seperti beberapa bulan lalu, saat menjelang pergantian tahun masehi, di wilayah pantai Kabupaten Pidie Jaya, Nanggroe Aceh Darussalam, terjadi gempa tektonik yang berkekuatan 6,5 SR, telah menghancurkan ratusan bangunan dan insfrastruktur. Sesaat kemudian Bima, Nusa Tenggara Barat, diterjang banjir bandang dan merendam rumah di tiga kecamatan. Sebelumnya, bencana banjir bandang terjadi di Garut sebab aliran sungai cimanuk yang mengamuk.
Masih belum usai luka yang melanda warga Indonesia, tidak lama ini Kabupaten Bima kembali dilanda hujan deras terus-menerus mengakibatkan robohnya sejumlah fasilitas pendidikan dan insfrastruktur umum. Genangan air merendam sejumlah areal persawahan dan permukiman warga.
Hal senada terjadi pula di kawasan Afrika, semakin banyak anak Somalia sakit dan gizi buruk. Kelaparan menjadi momok yang harus dihadapi setiap waktunya. Lebih dari 35.400 anak yang menderita dan terancam. Mereka pun harus dihadapkan virus penyakit akibat kondisi lingkungan, seperti kasus kolera dan diare berair akut yang hingga pekan ini tercatat lebih dari 18.400 kasus. UNICEF memperingatkan bahwa selama kepalaran 2011, sebanyak 130.000 anak kecil meninggal; sebanyak separuh dari mereka sebelum kelaparan diumumkan secara resmi.
Berangkat dari derita yang tengah dialami mereka (saudara), Relawan Bangsa & Negara (RBN) bersama puluhan komunitas muslim di Jabodetabek menggelar aksi peduli kemanusiaan bertajuk “Muslim for Humanity” pada Ahad (2/4) di CFD – Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, dengan rangkaian acara Galang Dana Korban Bencana, Teatrikal, Pembacaan Puisi, Pameran Foto Bertema Humanity dan Orasi Aksi Kemanusiaan.
Sebelumnya para peserta yang mengikuti aksi mengikuti malam bina iman dan taqwa (mabit) serta shalat subuh berjamaah di AQL Islamic Center bersama Ustadz Bachtiar Nasir.
Adapun komunitas yang tergabung dalam aksi peduli kemanusiaan ini adalah Aku Cinta Islam (ACI), Jakarta Sinergi, Tangerang Sinergi, Sinergi Bekasi, FSLDK, Peduli Jilbab, Kutub, KAMMI Jakarta Timur, Manjadda Wajada, YISC Al-Azhar, Muslim Design Community, JPRMI Duren Sawit, Ashabul Kahfi, Sinergi KPM, Gema 165 Jakarta, Paskhas KAMMI Jakarta, Dakwah Harian, Rumah Dakwah Indonesia, Young Islamic Leaders (YiLead), Gerakan Membersihkan Masjid (GEMAS), dan DAI MUDA CORDOFA.
Dana yang terkumpul akan diserahkan kepada lembaga kemanusiaan sebagai amanah dan perantara untuk warga yang terkena dampak bencana atau musibah alam.
Baca Juga:
Aksi Sinergi Komunitas Muslim; Duka 2016 Masih Tersisa Hingga Awal Tahun Baru
Bagikan Konten Melalui :