Mungkin Saja Ini Ramadhan Terakhir Kita

Jika bicara surga dianggap terlalu tinggi karena merasa diri kita kotor dengan banyaknya noda dosa yang menumpuk, maka tiada kata yang lebih indah kecuali ‘diampuni’. Jika Allah sudah mengampuni, terserah Allah mau menempatkan kita di surga mana saja, walaupun surga yang paling rendah.
Bulan Ramadhan merupakan momen yang sangat tepat bagi umat Islam untuk meningatkan kualitas iman dan ketakwaan. Rugi sekali orang yang menyia-nyiakan bulan Ramadhan begitu saja. Hadis Rasulullah SAW:
???? ????? ?????????? ????? ????? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ?????? ?????? ?????? ???????? ???????? ?????? ??????? ??????? ???????? ?????? ?????? ?????? ???????? ????????? ????? ????????? ?????? ???? ???????? ???? ???????? ?????? ?????? ???????? ???????? ????????? ????????? ?????? ??????????? ??????????.
Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Celakalah seseorang, aku disebut-sebut di depannya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku. dan celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan, dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya berusia lanjut namun kedua orangtuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga (karena kebaktiannya)." (HR. Tirmidzi). Apa hebatnya sih orang rugi? Ga ada! Untuk apa punya uang miliaran tapi tidak diampuni? Buat apa gelar akademik menunpuk di depan nama atau dibelakangnya tapi tidak diampuni? Jika mau jujur, banyak sekali manfaat beribadah di bulan Ramadhan. Bukan hanya puasa saja, tapi di bulan Ramadhan ada juga salat tarawih dan Lailatul Qadr. Hampir semua orang Islam tahu bahkan yang awam sekalipun bahwa ibadah di malam itu pahalanya setara dengan ibadah yang diterima selama 1000 bulan, setara dengan 83 tahun! Beruntung sekali orang yang mendapatkan Lailatul Qadar walaupun hanya sekali seumur hidupnya. Lah bayangkan saja, jika kita wafat di usia 83 tahun, apakah semua amal ibadah kita sudah pasti diterima? Itu juga masih dipotong 15 tahun (mencapai usia baligh). Sebagai ilustrasi sederhana, jika saja Pak Abdullah mendapatkan 10 kali Lailatul Qadar, maka paling tidak beliau mempunyai saving pahala ibadah selama 830 tahun. Itu baru 10 kali, bagaimana jika 20, 30 atau 40 kali? Umur rata-rata umat Rasulullah SAW adalah 60-70 tahun, artinya masih lebih banyak Lalilatul Qadar. Terlebih lagi bagi orang yang wafat di bawah usia 40 tahun, sangat beruntung jika mendapatkan Lailatul Qadar hanya sekali saja! Sudahlah, terlalu panjang dibahas jadi malu sendiri sama Allah. Begitu ramah dan dermawannya Allah kepada umat Rasulullah SAW. Ada yang sudah tahu berapa kali kita memperoleh Lailatul Qadar? Usahakanlah sekuat-kuatnya, jangan sia-siakan Ramadhan begitu saja karena bisa jadi Ramadhan tahun ini merupakan Ramadhan terakhir! Walahu A’lam. Tim Cordofa. Foto : Unsplash