Menabung Untuk Berkurban

???? ???????? ???? ???????? ?????? ???? ?????? ?????: ?????? ???????? ???? ?????????? ?????? ??????? ???????? ????????? ??????????? ???????????? ???????: ??? ???????? ???????? ????? ????? ?????? ?????? ??? ????? ????? ??????????? -????? ??????? ? ????-
Dari Mikhnaf Ibn Sulaim RA dia berkata : Kami wuquf bersama Rasulullah SAW, Aku mendengar beliau bersabda,"Wahai manusia, hendaklah atas tiap-tiap keluarga menyembelih seekor udhiyah (hewan kurban) setiap tahun. (HR. Al-Baihaqi dan Ahmad). Jika dibahasakan, seolah-olah Rasulullah bicara seperti ini: “Ayolah berkurban, paling tidak ada satu anggota keluarga yang berkurban, jangan sampai tidak!” Mayoritas ulama berpendapat bahwa pahala kurban itu diperoleh oleh seluruh anggota keluarga gara-gara ada satu anggota keluarganya yang berkurban. Bahkan saking syiarnya kurban, bagi yang tidak mampu membeli seekor kambing bisa patungan. Misalnya ada tiga orang yang ingin berkurban tapi keuangannya tidak mendukung, mereka bisa patungan satu kambing, namun dalam pelaksanannnya tetap atas nama satu orang dengan maksud memperolah pahala kurban bagi mereka. Ini yang disebut ‘isytirak fits tsawab’ (berserikat untuk memperoleh pahala). Coba perhatikan, sampai segitunya semangat orang yang mau berkurban walapun keadaan keuangannya terbatas. Kita yakin bahwa mereka mengetahui pahala kurban yang sangat besar dan mau patungan untuk itu! Ada baiknya menabung dan kuatkan azam untuk berkurban tahun depan. Jika bisa menabung untuk membeli hal yang kurang penting saja bisa diusahakan, kenapa kurban tidak? Kambing tidak seberapa jika dibandingkan dengan ‘benefit’ pahala yang diperoleh dari berkurban. Tapi ya begitulah, bagi yang malas tetap saja malas karena pahala tidak kelihatan! Orang malas hanya mau menerima keuntungan jika benar-benar terlihat oleh matanya yang hijau itu! Wallahu A’lam. Tim Cordofa.[1] Lihat Fath Al-Qarib pada pasal Udhiyah [2] Hadis ini cukup masyhur dan sering dibacakan oleh para khatib menjelang masuknya bulan Dzulhijjah, “Siapa orang yang mempunyai keleluasaan (kemampuan) kemudian dia tidak berkurban, maka jangan sekali-sekali mendekati tempat shalat kami!” Foto : Unsplash