
Berkumpul bersama sanak famili merupakan idaman bagi setiap orang. Kebahagiaan dan kesejukan menyelimuti seluruh anggota keluarga, berbagai permasalahan kehidupan dapat dilalui bersama-sama dengan baik jika keluarga itu utuh. Akan tetapi, hal tersebut adalah impian semata seorang nenek berusia 100 tahun yang tinggal sebatang kara di Kp. Pinang Desa Pamulang timur Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan.
Samiah nama lengkapnya, ia tinggal di rumah gubug yang sangat sederhana. Rumah hasil swadaya masyarakat sekitar yang iba dan prihatin atas kondisi nenek lansia tersebut yang hidup seorang diri tanpa seorangpun menemani. Almarhum suaminya adalah salah seorang veteran pejuang Indonesia yang namanya tidak tercatat oleh sejarah, ia wafat 20 tahu yang lalu tanpa mempunyai keturunan hasil dari pernikahannya dengan Samiah.
Mak Miah, sapaan akrab masyarakat ke nenek sebatang kara ini, setiap harinya tak bekerja apa-apa lantaran kondisi fisiknya yang sudah lanjut usia. Selama ini, ia mendapatkan swadaya masyarakat dari mulai makan sehari-hari hingga rumah tinggal yang ia tempati.
“Alhamdulillah nenek masih bisa makan, tetangga nenek baik-baik. Sering ngasih makanan ke nenek walaupun nenek bukan siapa-siapa mereka”. Tutur Mak Miah dengan lugu.
Dengan ketegarannya menjalani hidup ini, ia mendapatkan bantuan dari LPM Dompet Dhuafa berupa kebutuhan makan sehari-hari yang dititipkan ke tetangganya untuk mengurus kebutuhan makan sehari. Ia berterimakasih kepada tim dan donatur Dompet Dhuafa yang peduli akan hidupnya yang seperti ini dengan adanya bantuan Sosial Safety Net ini. (Fajar/DompetDhuafa)
Bagikan Konten Melalui :